Part 02 [Penyelesaian]

83 55 17
                                    

                                    🐧🐧🐧

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


                                    🐧🐧🐧

Virna langsung saja menarik pergelangan tangan Sekar untuk segera memasuki kelas, karena sebentar lagi bel akan berbunyi. Mereka berdua pun berjalan menelusuri lorong sekolah dengan rasa kagum terhadap pemandangan yang mereka lalui selama perjalanan.

Sesampainya di dalam kelas, Sekar dan Elvina memilih tempat duduk yang akan mereka duduki selama belajar di kelas ini. Bersamaan dengan itu, masuklah seorang guru sembari tersenyum hangat ke arah anak baru didiknya.

"Selamat Pagi!" sapa guru itu dengan senyuman hangat.

"Pagi, Buk!" jawab serentak semua murid yang ada di kelas.

"Saya adalah wali kelas serta guru Matematika kalian. Nama saya adalah Susi, jadi, kalian bisa panggil saya dengan sebutan Buk Susi," ujarnya memperkenalkan diri.

"Ibu rasa kalian tidak perlu lagi berkenalan, karena kalian sudah melalui masa MPLS. Jadi, Ibu yakin kalau kalian sudah saling kenal."

"Sebenarnya masih banyak yang belum kenal, Buk." Murid cowo yang berkecama itu berujar sambil melirik ke arah bangku barisan perempuan.

"Bilang aja lo itu pengen modus kan!" balas Virna nyaring.

"Bukan modus, memang kenyataannya gitu," lontar cowo yang duduk di depan jendela.

"Nanti bakalan kenal sendiri, 'kan kita ambil absen," sambung Sekar berharap perdebatan ini berakhir.

"Nah betul! Jadi, kalian untuk memulai sekolah baru ini. Kalian semua harus membersihkan kelas ini sampai jam istirahat, paham semua?" jelas Buk Susi menatap satu persatu muridnya.

"Paham, Buk!" jawab serentak dari semua siswa yang ada di dalam kelas ini. Mereka semua langsung berdiri dan memulai pekerjaannya.

Buk Susi memantau aktifitas mereka semua sambil sesekali membantu dan memberi arahan, hingga netranya melihat ke arah salah satu muridnya yang hanya diam menatap ke arah jendela. Dengan langkah anggun Buk Susi menghampiri Sekar yang masih sibuk dengan lamunannya.

"Kamu kenapa?" tanya Buk Susi sambil memegang bahu Sekar.

Kaget, tentu saja. Sekar melihat ke arah Buk Susi dengan rasa bersalah dan takut. "Sekar nggak papa, Buk." Kenapa ia harus melamun padahal ada pekerjaan yang haru dikerjakan.

"Jangan banyak ngelamun, kerjakan pekerjaan kamu biar cepat selesai dan kamu bisa istirahat ke kantin. Kalau pengen cerita, cerita aja sama Ibu, jangan sungkan-sungkan."

"Iya, Buk." Sekar langsung memulai aktivitasnya membersihkan jendela.

Virna yang melihat dari arah berlawanan pun mendekat ke arah Sekar, karena ia merasakan perbedaan dengan Sekar sejak tadi pagi.

"Ada yang pengen lo omongin?" Tiba-tiba saja Virna berucap tepat di samping telinga Sekar.

Sekar menoleh sesaat dan menggelengkan kepalannya. Merasa kurang puasa, Virna hanya diam menatap ke arah Sekar tanpa mengalihkan tatapannya. Tentu Sekar tau, tatapan itu adalah tatapan minta penjelasan.

Heart Games [Selesai]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ