Part 17 [Dia Siapa Liam?]

42 39 21
                                    

Di langit malam yang hangat, semua orang tengah berbahagia karena menikmati suatu permainan dan candaan, sebagian ada yang mengabadikan moment ini dengan ponselnya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.


Di langit malam yang hangat, semua orang tengah berbahagia karena menikmati suatu permainan dan candaan, sebagian ada yang mengabadikan moment ini dengan ponselnya. Termasuk Sekar dan Virna yang sibuk dengan dunia perselfian mereka, sesekali Liam, Rafa, dan Kai juga ikut berfoto.

"OKE KARENA SEKARANG SUDAH WAKTUNYA KITA UNTUK ISTIRAHAT. JAM SUDAH MENUNJUKAN 12 MALAM."

"Sampai pagi aja, Kak."

"Iya padahal tanggung loh, Kak."

"Gak mau bubar, mau nya berkumpul."

"Kok udah jam 12 aja, sih."

"Belum puas, Kak."

Dan masih banyak lagi komentar dari siswa yang tidak ingin bubar dari api unggun.

"KALIAN HARUS ISTIRAHAT KARENA BESOK AKAN ADA LOMBA ANTAR KELOMPOK."

Tidak ada pilihan lagi untuk mereka semua, langsung saja mereka berhambur ke dalam tenda masing-masing. Sekar dan Virna sempat berpelukan sebelum mereka berpisah.

"Goodnight, tidur yang nyenyak dan pastikan besok kelompok gue bakalan kalahin kelompok lo." Virna berujar sambil mengelus punggung Sekar.

"Night too, coba aja kalau bisa." Sekar mengeratkan pelukannya pada Virna.

"Lo gak mau peluk gue?" Kai menawarkan dirinya pada Rafa agar ia mendapatkan pelukan juga.

"Ogah." Tolak Rafa merasa geli.

"Lo juga gak mau ngucapin Goodnight buat gue?" tanya Kai pada Liam.

"Goodnight," ujar Liam yang langsung membuat Kai tersipu malu.

"Buat Sekar," lanjutnya dan langsung pergi meninggalkan Kai dengan ekspresi kecewa.

Rafa, Virna dan Sekar hanya bisa tertawa saat melihat perubahan wajah Kai.

"Liam normal kali." Rafa juga ikut pergi meninggalkan mereka semua.

"Terus maksud lo gue gak normal gitu?" tanya Kai yang mengejar ketertinggalannya.

Sekar juga ikut pergi menuju tendanya dan begitupun dengan Virna. Sangat di sayangkan mereka berdua berpisah karena berbeda kelompok. Padahal Sekar sudah berangan angan akan membuat banyak momen bersama Virna.

Kesunyian kini menyeliputi Sekar di dalam tenda, ia masih belum mengantuk. Sekar melirik satu persatu temannya yang sudah masuk ke dalam dunia mimpi.

TINGGG!

Satu pesan masuk dari Liam, Sekar mengabaikan pesan tersebut. Pikirannya kembali kalut saat mengingat foto yang ia lihat tadi, Sekar baru menyadari kalau kakak kelas yang dilihatnya itu belum pernah ia temui di SMA ini.

Sekar mengusap wajahnya kasar dan memaksakan dirinya untuk tidur, ia tidak ingin sakit hanya memikirkan sebuah foto lama. Toh, kakak kelasnya itu pun sudah tidak ada lagi di SMA ini.

Heart Games [Selesai]Kde žijí příběhy. Začni objevovat