50. Is It Love?

10.1K 1.4K 6K
                                    

Luka serta Adel sedang sarapan bersama di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luka serta Adel sedang sarapan bersama di kantin. Tidak ada lagi infus yang terpasang ditangan Luka karena hari ini ia diperbolehkan pulang. Tak lama datanglah trio macan alias Angkasa, Orion, dan Axel.

"Eh, ada kalian, ayo-ayo duduk. Sarapan dulu." Adel menyambut mereka ramah.

Adel pergi memesan makanan untuk mereka. Kemudian membawanya ke meja. "Orion Axel sarapan dulu sebelum pergi sekolah." Adel meletakkan makanan ke depan mereka.

"Makasih tante," ucap Orion dan Axel.

Adel menyuruh Luka memberikan piring makanan Angkasa karena posisi duduk Luka dekat dengan Angkasa. Namun Axel menahan tangan Luka. "Biar gue aja," kata Axel.

"Nih om, makan. Harusnya om ngambil sendiri gak usah manja." Axel meletakkan makanan di hadapan Angkasa.

"Enak aja ngatain saya manja."

"Kalian berdua kalo mau ribut, pindah aja," sindir Orion merasa makannya terganggu.

"Ngusir?" kata Axel dan Angkasa barengan.

"Maaf ya tante, babi-babi saya emang suka berisik," ujar Orion melirik Mommy Luka. Sedangkan Adel tersenyum kecil menanggapi perkataan Orion.

"Enak aja lo, babi gak ada yang seganteng kita. Ya gak om." Axel merangkul bahu Angkasa, sedangkan Angkasa manggut-manggut mengiyakan perkataan Axel.

"Bodo amat," sahut Orion malas.

Luka meletakkan sendoknya ke atas piring. "Mulai makan atau aku balikin nih meja," emosi Luka menatap ketiganya tajam.

"Liatin aja deh, gak ikutan," batin Adel melihat putrinya marah.

Trio macan cuma diam, menunduk sambil melihat piring makanan masing-masing di depan mereka. "Huftt ... mau sarapan aja susah bener."

"Makan!" kata Luka tak santai menatap mereka. Mereka buru-buru meraih sendok dan garpu di atas piring. Kemudian makan tanpa suara.

***

Alexa berjalan di koridor setelah satu bulan lebih di penjara akhirnya ia bisa kembali ke sekolah. Alexa melihat orang-orang yang sedang menatapnya dengan berbagai pandangan.

"Udah keluar dari penjara aja tuh, tukang bully."

"Papanya kan kaya, pasti bisa bebas karena jaminan dari Papanya."

"Masa' Alexa di penjara cuma satu bulan, padahal hampir ngilangin nyawa orang. Harusnya dia dihukum berat."

Cibiran mereka terdengar oleh Alexa membuat Alexa berhenti berjalan, ia berbalik menatap pada sekelompok cewek-cewek yang mencibirnya barusan. Alexa menghampiri mereka.

About Everything [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang