32. Problem Is Coming

12.3K 1.8K 1.4K
                                    

Angkasa sedang mondar-mandir di dalam ruangan kerjanya, dari sekolah ia kembali ke kantor setelah melihat Luka pergi bersama Orion

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Angkasa sedang mondar-mandir di dalam ruangan kerjanya, dari sekolah ia kembali ke kantor setelah melihat Luka pergi bersama Orion. Angkasa memijat pelan keningnya memikirkan Luka seperti menghindar bahkan gadis itu terlihat tidak mau bicara padanya. Ia hanya perlu meminta maaf kepada Luka, meski ia tidak tahu harus berbuat apa agar Luka memaafkannya.

"Pak, ini kopinya. Bapak lagi banyak pikiran ya? Bapak keliatan gelisah gitu?" tegur Daniar melihat Angkasa setelah meletakkan kopi ke atas meja.

"Saya kepikiran untuk meminta maaf kepada seseorang karena sudah membuatnya marah." Angkasa kembali duduk di kursinya, ia menatap Daniar sejenak.

"Kalau gitu Bapak harus segera minta maaf," ujar Daniar.

"Menurutmu saya harus minta maaf dengan cara apa?"

"Kalau Bapak ingin minta maaf ke wanita, Bapak bisa memberikan hadiah. Bunga, coklat, atau mengajaknya makan malam," usul Daniar.

Angkasa berpikir sejenak. "Baiklah kalau gitu. Terima kasih, Daniar. Kamu handle dulu rapat sore ini. Saya akan keluar."

"Baik, Pak." Daniar mengangguk penuh hormat.

Angkasa keluar dari gedung pencakar langit itu. Ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil mewahnya. Angkasa segera menelpon seorang Bodyguard.

"Pesankan saya Le Chocolate Box sekarang!" perintah Angkasa. Ia membelah jalanan kota untuk pulang menemui Luka. Kurang dari tigapuluh menit mobil Angkasa sudah sampai di depan mansion mewah miliknya.

Bodyguard membantu membuka pintu mobil Angkasa sehingga pemiliknya keluar dengan gaya berwibawa sambil mengacingkan jas yang ia pakai. Ia masuk ke dalam mansion terlihat Ning serta Nung sedang beres-beres seperti biasa.

"Mana pesanan saya?" tanya Angkasa kepada Bodyguardnya.

"Ini Pak." Sang Bodyguard memberikan kotak minimalis mewah berwarna hitam kepada Angkasa. Cokelat seharga 21 miliar itu kini berada ditangan Angkasa. Le Chocolate Box adalah cokelat termahal di dunia. Dalam satu kotak Le Chocolate Box terdapat sepuluh butir cokelat, juga dilengkapi dengan set perhiasan kalung, anting, cincin, serta gelang yang dihiasi dengan permata kuning, permata biru, batu zamrud, dan safir. Angkasa tersenyum tipis, tidak sabar ingin meminta maaf kepada Luka dan memberikan hadiahnya.

"Ning!" panggil Angkasa kepada maidnya itu.

"Kenapa Pak?"

"Luka belum pulang?"

"Belum, Non belum pulang."

"Ah baiklah. Saya ke atas dulu." Angkasa memilih pergi ke kamarnya untuk berganti baju sembari menunggu Luka pulang.

About Everything [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα