50. Her?

5.6K 917 136
                                    

Sudah chapter lima puluh ajaaaa :(

Thankyouu semuaaa yang masih setia sama cerita yang aku buat.

Don't be a siders yaa!

Niatnya ending sampe bener-bener mau lepasin Syasha :( kali ini aku belum siap wkwk.

Maybe chapter 55 atau nggak 60, ya? Wkwk

***


Senin dipagi hari, kini Anderson's Hospital sudah dikerubungi oleh para wartawan yang mendadak heboh karena mengetahui putri satu-satunya dari keturunan Anderson dan Alexander tengah koma atas kejadian memilukan.

Mereka juga dihebohkan dengan penyakit yang diderita gadis tersebut. Revan, King, Marvel dan Samuel yang baru mengetahui hal ini langsung marah pada semua keluarganya yang telah menutupi penyakit adiknya itu.

Mereka berempat pulang untuk menenangkan diri.

Kebocoran berita ini disebabkan oleh rumah sakit ternama diBoston, memang bukan sepenuhnya salah para dokter disana yang sudah berusaha profesional, El mengetahui jejak wartawan yang datang sekarang karena berita dari salah satu suster yang menangani adiknya.

Dan kini suster tersebut sudah berada di jeruji besi. El tidak segan membuat orang itu keluar dari pekerjaannya sendiri karena telah berani membocorkan berita ini untuk dijual ke para wartawan.

Kini, akhirnya setelah banyak berita tersebut keluar, banyak orang yang ingin menjenguk adiknya. Dan yang benar-benar diperbolehkan menjenguknya hanya orang-orang tertentu.

Termasuk sahabat dari mommynya.

Tante Bela dan Rachel. Dua perempuan paruh baya yang membawa anak-anaknya yang ternyata adalah teman El sendiri.

El hanya menatap datar dari awal kedatangan mereka. Bahkan saat mommynya memanggil dia untuk memperkenalkan diri, El hanya membuka mulut seadanya.

Sisanya diisi oleh mereka yang kini membicarakan keadaan adiknya.

El menjauh dari ruangan adiknya.

Dia berjalan tak tentu arah. Saat ini El masih mencari dalang yang sebenarnya, tentu saja siapapun mereka tidak akan pernah keluar dari jeratan hukum yang sudah El siapkan.

Saat sedang berfikir seperti itu, El dikejutkan dengan Dafa, Dafi, Dewa, dan Yuni yang sudah berada disampingnya.

El melirik malas.

Mereka berempat sudah berada di taman, padahal El berniat ingin kembali menyendiri. Tapi saat mengetahui mereka mengikutinya, El tak bisa lagi menghindar, kini akhirnya mereka berlima duduk.

Mereka masih diliputi keheningan.

Saat ini Yuni juga kembali merasa bersalah karena mengetahui Syasha adalah anak dari sahabat ibunya.

Dewa juga sudah menceritakan beberapa kejadian dimana saat Syasha menyadarkannya untuk harus mengungkapkan perasaannya segera.

Flashback.

"Kak Yuni gak suka sama Syasha, Syasha juga gak suka sama kak Yuni, Dewa harus bilang cepet kalo mau kak Yuni temenan sama Syasha." Bibir Syasha cemberut.

Dewa terkekeh.

"Lo galak sih, dia mana mau temenan sama Lo."

Mata kecil Syasha melotot. "Syasha bilang Abang nih!"

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang