10. Protective

17.9K 1.1K 42
                                    

GIVEAWAY NOVEL BEBYNIA HARI INI!!!

Kamu bisa dapatkan novel Bebynia gratis:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu bisa dapatkan novel Bebynia gratis:

+ tanda tangan.
+ gantungan kunci.
+ foto muzza, random chapter!
Hanya ada 2 orang beruntung. So, do not expect too much, oke? Xixixi.

Caranya bagaimana?
1. Follow akun instagram @ptri.angrni @bebynia.offc @selfhealing.yuk
2. Subscriber Youtube @putri Angrni
3. Follow akun Wattpad @putriang06
4. Screenshot setelah sudah dan kirim ke DM instagram @ptri.angrni
5. Berdoa, boleh juga share postingan ini. Ajak teman-teman untuk ikut.

Pemenangnya akan di umumin tanggal 29 maret nanti yaaa.

Oke, semoga beruntung!
Terimakasih sudah jadi bagian perjalanan novel Bebynia, aku berharap aku akan bisa menciptakan Bebynia lainnya.

***

HAPPY READING

Semenjak sakit tiga hari yang lalu, semua orang semakin protektif padanya. Banyak hal yang Syasha minta, namun kali ini banyak juga jawaban 'tidak boleh' nya dari orang sekitar.

Daddy bilang, itu adalah bentuk kasih sayang untuknya. Bahkan hal yang tak bersalah pun ikut turut terkena imbasnya. Contohnya, lift belakang yang biasa di pakai para maid ke dapur. Tempat ia saat itu turun untuk ke taman dengan diam-diam. Kali ini liftnya ditutup, bahkan ingin di hancurkan katanya. Biar saja para maid turun naik lewat tangga depan.

Sedikit bersalah, Syasha jadi lebih kalem sekarang. Ia merasa kasihan tiap kali nanynya datang dengan raut kelelahan.

Seperti saat ini, saat ia di ambilkan susu favorit nya. Kata nany, dia lupa membuatnya tadi. Jadi setelah membangunkan dan menyiapkan dia untuk ke sekolah. Nanynya turun kembali dan memberinya susu hangat.

"Ayo non."

Syasha dan nanynya berjalan keluar kamar. Di ujung, Syasha melihat abangnya tengah berdiri sambil bersandar pada lift. Melihat itu El segera berdiri tegap, adiknya berjalan sambil menatapnya diam. Tanpa senyuman dan kehebohan yang biasa di ciptakan sebelumnya.

Setelah sampai di depan El, Syasha kembali menatap nanynya. "Nany bareng Syasha."

"Ngg-" Nany itu diam setelah melihat kepala El bergeleng dan mengkode untuk ikut masuk. Akhirnya nanynya mengangguk kaku, membuat Syasha tersenyum senang dan segera menarik nanynya masuk ke dalam lift di ikuti El.

"Abang," panggil Syasha sambil mendongak.

El bedehem, tangannya mengambil rambut kecil yang menghalangi mata adiknya.

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang