06. Konferensi Pers

19.6K 1.3K 51
                                    

Syasha cemburu karena nama ceritanya justru mommynya wkwk.

Oke jadi ini cerita tentang Syasha, bukan mommynya lagi.

Semoga kalian suka dengan Syasha kali ini, bukan untuk menghapus nama Beby di hati kalian. Tapi Syasha juga mau aku taruh di hati pembaca.

Oke thnks.

Eh Vote duluuu!

***

Syasha sudah sangat cantik dan anggun, tubuh sempurnanya semakin sempurna setelah dibaluti dress putih dengan hiasan berlian kecil di bagian bawah. Rambut coklatnya juga di tata oleh penata rambut keluarga Anderson. Sudah pasti Syasha meminta untuk di jadikan ala-ala kerajaan dengan mahkota kecil dan indah di pucuk kepala.

Walaupun sudah terlihat anggun. Syasha tetaplah Syasha. Si gadis yang tidak bisa hanya diam di tempat untuk sekedar diam dan menunggu. Dengan berjalan riang, kaki yang belum di baluti apapun dengan beraninya menyentuh lantai dingin. Syasha tersenyum cantik setelah membuka pintu orangtuanya yang ternyata di dalam sedang ada proses merias Beby.

"Wahh cantik banget putri mommy!" seru Beby yang hanya bisa memandang dari kaca.

Syasha kembali berjalan mendekati mommy di tempat meja rias.

"Syasha kan anaknya daddy Raka," jawabnya lalu melihat ke sekitar. "Daddy mana mom?" lanjutnya.

"Lhoo? Bukannya nyamperin kamu ke kamar?" beritahu mommy membuat Syasha melongo.

"Emang iya?"

"Iya."

Syasha mengernyitkan dahi. "Tapi Syasha gak liat," ujarnya heran.

Beby mengedikkan bahunya. "Mungkin pergi ke tempat lain dulu."

Syasha membenarkan ucapan mommy, kalau begitu kenapa Syasha harus repot-repot kesini, kalo ujung-ujungnya daddy jemput? Ck!

"Yaudah mom! Syasha ke kamar dulu samperin daddy." Syasha lagsung berlari menuju kamarnya. Panggilan sang mommy yang berkali-kali, ia hiraukan. Dia juga tidak bisa mendengar lebih jelas apa yang mommy ucapkan sampai dia benar-benar hilang di belokan pertama.

Cklek.

Seorang laki-laki tampan keluar dari walk in closet lalu menghampiri istrinya yang masih teriak-teriak memanggil nama putrinya.

"Jangan teriak," tegur Raka tak suka. Suara Beby bisa terdengar sampai tempat ia berganti pakaian. Raka mengelus pucuk kepala istrinya sayang.

Beby terkekeh kecil dan mendongak, sedangkan orang yang menjadi perias wajahnya sudah berlalu saat Beby bilang cukup tadi.

"Tadi Syasha kesini, terus aku bilang kamu udah ke kamarnya, terus kayaknya dia mikir omongan aku serius, terus dia ke kamar lagi sambil lari."

***

"DADDYYY!"

Raka membuka tangannya lebar saat tau putrinya akan menubruk dia dalam dekapan.

Bibir Syasha mengerucut. "Daddy kemana aja? Syasha nungguin daddy disini, terus ke kamar daddy terus kata mommy daddy ke kamar Syasha, terus Syasha jadi ke sini lagi. Tapi daddy nggak ada!"

Raka terkekeh gemas mendengar ucapan beruntun itu. Mirip sekali dengan Beby. Raka jadi menghela nafas lega saat tau putrinya tidak kenapa-kenapa paska di bohongin mommynya sendiri.

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang