26. Today is?

11.1K 1K 97
                                    

Yaampunnn, baru sadar kalo kemarin aku nulis pemeran terbalikkkkkk

Sorry ya guys, yang aku maksud si Dafi (dingin) itu yang lagi belajar ngurus perusahaan, terus si Dafa (tengil) itu yang masih main-main.

Spam emot ❤ sebelum ketemu Syashaaa

Happy Reading....

Pagi ini banyak pengguna motor yang tidak berani keluar jauh-jauh, atau orang yang berjalan kaki kecuali dengan membawa payungnya. Sebab, sejak tadi hembusan angin di udara terasa lebih kencang, awan yang seharusnya cerah untuk mengawali hari libur mereka, kini terlihat gelap dengan gumpalan tebal membuat semua orang tahu akan ada rintikan air yang akan jatuh kepermukaan bumi dari gumpalan awan yang tebal tersebut.

Walau begitu, pengguna mobil tetap santai dalam menyetir, seperti El yang tetap melajukan mobilnya dengan batas normal dan tenang. Jalanan lebih lenggang saat keadaan cuaca seperti ini.

Lantunan musik yang di nyanyikan oleh artis terkenal baru saja terhenti membuat mobilnya benar-benar hening dan tenang, namun itu tidak bertahan lama, musik berbeda langsung kembali di putar oleh seseorang yang sejak tadi duduk anteng di bangku sebelahnya. El melirik sekilas, adiknya kini tengah mengatur volume, membesarkannya hingga El hanya menggelengkan kepala namun tetap membiarkan adiknya berbuat suka-suka.

Tak ada yang di lakukan El saat menyetir, seakan mengerti adiknya yang tengah malas untuk mengoceh. Kini El ikut tenggelam menikmati suasana yang lumayan tentram dan sejuk.

"Abanggg, Syasha mau jajan."

Kali ini El menoleh, adiknya tengah menatap ke arah luar, menunjuk salah satu mini market yang baru di lewatinya.

"Belum kenyang?"

"Udahh, tapi Syasha mau jajann," rengek Syasha.

"Jajan apa?" putus El akhirnya, padahal adiknya baru menikmati sarapan sebelum pergi seperti sekarang, dan segelas susu yang di habiskan dengan cepat membuat El berfikir bahwa tak ada lagi makanan yang akan masuk ke perut kecil adiknya. Setidaknya untuk pagi.

Syasha yang sudah menatapnya sejak tadi, kini tengah berfikir sejenak, tak lama suara adiknya kembali terdengar. "Syasha mau marshmellow yang ada isinya, terus mau keripik rasa sayuran," beritahu Syasha dengan senyuman khasnya.

Jika beranggapan sayuran yang tengah di fikiran kalian sekarang, itu salah. Nyatanya, sayuran yang di maksud Syasha adalah rumput laut.

"Nanti beli," putus El, mengusap lembut pucuk kepala adiknya dengan tatapan ke arah depan. Saat akan berbelok, tangannya kembali memegang stir. El memutar ke bagian kanan jalan yang baru melewati mini market terakhir.

Syasha sudah tersenyum senang dan tak sabar untuk jajan. Tangannya tak lagi memegang ponsel milik abangnya, tak lama dia melepaskan seltbet setelah abangnya berhasil memarkirkan mobilnya didepan mini market tersebut.

Dengan buru-buru, ia membuka pintu. Kakinya baru saja keluar satu dengan posisi menjuntai kebawah, namun tiba-tiba gerakannya tertahan oleh tangan seseorang yang menarik cepat pinggangnya hingga dia kembali masuk ke dalam.

Sebelum mendengar seruan adiknya, El yang sudah memegang jaket segera memakaikannya ke tubuh Syasha. "Abang!"

"Ssstt," tegur El.

Jaket hitam polos milik El yang biasa di pakai untuk berkendara motor, membuat tubuh Syasha tenggelam, namun justru El lebih suka memakaikan jaket miliknya ke tubuh adiknya yang lebih kecil. Karena, tubuh adiknya benar-benar terlindungi jika memakai miliknya yang jelas bukan ukuran tubuh adiknya.

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang