13. What?!

13.1K 1.2K 193
                                    

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka di ijinkan ke UKS. Lagi pula, tak ada yang berani melarang Syasha untuk kemanapun dia pergi. Bahkan Manda tak perlu repot-repot berbohong atau ber ekting sakit seperti biasanya.

Manda baru saja membuka pintu UKS dengan perlahan. Bau obat-obatan langsung tercium setelah mereka masuk dengan sempurna.

"Kalian sakit?"

Mendengar ujaran itu sontak mereka menoleh dengan cepat ke samping pintu UKS, ternyata ada seorang perempuan kisaran umur dua puluhan, yang biasa bekerja merawat siswa yang sakit.

"Sakit apa? Biar saya ambilin obatnya," tanya perawat itu lagi, dia bangkit dari bangkunya, terlihat perawat itu juga akan menghampiri Manda dan Syasha.

Manda tersenyum gugup, sedangkan Syasha sudah tak memperdulikan apapun, selain kembali menatap brangkar dengan mata berbinar.

"Syasha mau tidur!" serunya seperti anak kecil yang melihat permen. Syasha sudah berlari, lalu naik ke atas brangkar dengan susah payah.

"Selamat tidur semua!"

Melihat dan mendengar penuturan tersebut, sontak perawat itu berhenti bergerak. Setelah sadar, matanya melotot tak percaya.

Manda hanya bisa meneguk ludahnya dengan susah payah, namun saat melihat perawat itu akan menghampiri temannya, ia sontak menghalangi perawat itu. "Dia anak emas," beritahu nya cepat.

Perawat itu kembali berhenti dan menatap tak mengerti. "Siswa dilarang bolos, apalagi tidurnya disini."

"Dia anak emas kak. Lagian kita udah ijin juga, sama pak Wisnu," ucap Manda dengan jujur.

"Ijin tidur?" tanya Perawat itu. Kepala Manda sontak menggeleng. "Ijin ke UKS aja, dia langsung ijinin," jujur Manda.

"Kok?"

"Dia anak emas."

"Saya gak tau anak emas itu seperti apa, apa tubuhnya banyak emas? Gitu maksud kamu?" desak perawat itu.

Manda menghela nafasnya lelah. "Cucu terakhir Anderson, dan cucu terakhir Alexander. Cucu perempuan satu-satunya dan cucu kesayangan dua keluarga itu. Mungkin kalo ada deskripsi lebih dari emas, berlian, atau apapun itu, bisa di nobatkan untuk teman saya."

Perawat itu, seketika shock setelah mendengar pernyataan tersebut. Perlahan kepalanya berpaling menatap Syasha yang tengah meringkuk seperti bayi. Wajahnya terlihat polos dengan bibir merah alaminya. Pantas sangat cantik. Namun tak di sangka dari perawat itu, dia bisa melihat langsung cucu perempuan dua keluarga yang berpengaruh di dunia.

"Dia?" beonya sambil menatap Manda lagi.

"Iya, namanya Syakila Ratu Anderson." Manda bernafas lega, setelah itu ia menatap ke sekeliling UKS, ternyata sangat banyak tempat kosong. Karena hanya ada satu bangku, Manda sontak berjalan ke tengah ruangan dan duduk di lantai. Manda mengeluarkan sesuatu dari kantong roknya.

"K-kamu?" tanya Perawat itu dengan terbata-bata dan menatap Manda takut-takut. "Kamu siapa?"

"Anak bawang. Aku bukan siapa-siapa kak, btw ayok main!" ajak Manda sambil menunjukkan barang yang di bawanya.

"Uno?" gumamnya.

***

Raka beru saja menutup sambungan telfonnya dengan Beby. Istrinya itu meminta ia cepat pulang kali ini, sebab Mira, istri dari Axel, sudah menempati mansion nya lebih awal, dan mereka merencanakan party kecil-kecilan untuk malam nanti.

Raka pun akhirnya menyetujui, dia berjanji pulang lebih cepat dari biasanya. Karena tak sadar melamun, ia tersentak saat ada yang mengetuk pintu ruangannya.

Syasha (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang