30. HARI SPESIAL KALA

138 26 11
                                    

Sudah seminggu semenjak kejadian gudang itu.

Selama satu minggu pula hubungan mereka adem ayem tentrem. Ajun gak ngisengin Kala, dan Kala juga gak marah-marah.

Mereka malah terkesan beneran jadi pasangan suami istri yang saling mencintai.

Bahkan selama satu Minggu mereka tidur bareng, satu ranjang ya guys bukan anu-anu.

Sebenarnya Kala agak bingung juga kenapa mereka jadi akur begini. Dia ngerasa ini tuh aneh.

Tapi karena dia gak mau mikir yang gak seharusnya dipikirin, jadi dia ngikut aja. Mungkin ini buah hasil ketabahan 3 tahun.

"La, tadi waktu nganterin Jidan beli sepatu buat pacarannya alis Giselle, gue lihat sepatu bagus banget. Terus gue beli deh." Ajun masuk rumah langsung menyapa Kala yang duduk diruang tamu, menunggu kepulangan sang suami.

"Mana?" tanya Kala kepo.

"Ada masih di mobil, nanti aja ya liatnya kalau gue udah bungkus yang super megah dan mewah."

"Pake dibungkus segala nanti juga dirobek."

Ajun tersenyum lembut, "Ya kan biar spesial La. Lagian hari ini ulang tahun lo kan?"

Kala melebarkan mata terkejut. Bibirnya terbuka sambil mengerjap pelan.

"Lo...tau?" tanyanya yang benar-benar kaget.

Kekehan Ajun lakukan karena melihat reaksi Kala yang lucu, "Masa sama ulangtahun istri sendiri gak tahu. Aneh dong kalau gitu."

"Ah bukan, maksud gue selama ini lo kan nggak pernah ngucapin waktu gue ulangtahun."

Ajun meringis, tubuhnya menyender pada bahu Kala. "Ya itu si karena lo juga gak pernah ngucapin gue."

Kala tertawa, "Jadi lo dendam?"

"Bukan dendam, tapi ngelakuin hal yang setimpal."

"Sama aja namanya dendam Jujun!"

"Waduh, Jujun nama panggilan sayang bukan tuh?" Ajun menoleh kesamping tepat pada wajah
istrinya. Lalu tersenyum tipis saat sadar dirinya dapat melihat wajah Kala dari sedekat ini.

Kala menghendikan bahu.

"La, Hiro hari ini biar dititipin ke Pak Haji aja."

"Loh ya jangan dong, kasian Pak Haji malah disuruh jagain anak kecil yang bukan cucunya."

"Tapikan Pak Haji udah nganggep Hiro cucunya kok."

"Gak bisa Jun, emang kenapa kok mau nitipin Hiro ke Pak Haji?"

"Biar kita bisa quality time."

Kala menoleh kesamping, menatap sang suami yang bersandar di bahunya yang kini tengah memainkan ujung dasi yang masih terpasang. "Buat apa?"

"Buat ngerayain ulang tahun lo lah."

"Ck, gak usah deh. Lagian gak pake dirayain juga gak apa-apa."

"Gak, gak bisa. Harus dirayain pokoknya." Ajun mendongak, membalas tatap Kala. "3 tahun udah gue sia-sia dengan gak ngelakuin apa-apa waktu lo ulang tahun, gue nggak mau nyia-nyiain lagi karena belum tentu gue bisa ngerayain hari spesial lo tahun depan."

Kala tersenyum tipis, "Sok romantis lo." Kala mencubit gemas pipi Ajun yang sedikit gembul.

"Aww sakit La." Ajun mengambil tangan Kala yang menyubit pipinya. Dia genggam erat-erat tangan itu.

"Kita bikin kue yuk."

Kala menimbang ajakan Ajun.

"Ayo Laaa, kita bikin bareng terus nanti dimakan sama Hiro juga. Tapi Hiro harus dititipin ke Pak Haji, biar nggak ngerusuh. Ya yaaaaa...." rengek Ajun dengan bibir manyun-manyun dan matanya yang tiba-tiba kaya muncul puppy eyes.

HOME 'KIMJUNKYUWhere stories live. Discover now