26. ESKRIM PERDAMAIAN

133 23 0
                                    

Kala tersedak air yang sedang dia minum.

"Uhuk uhuk!"

Tangannya memukul dada dengan pelan, berusaha meredakan batuk yang dia rasakan.

Ajun yang sedang berjalan masuk kedalam rumah, mendengar sayup-sayup batuk Kala yang berasal dari dapur.

Dengan cepat dia berlari menuju dapur, "Kenapa La?" tanyanya sambil mendekat.

Kala menumpu badan diatas meja pantry, tanganya kembali mengambil gelas yang tadi dia gunakan untuk minum.

Setelah cukup tenang, dia berbalik. Membawa gelas untuk dia cuci di wastafel. Tak memedulikan kehadiran dan pertanyaan Ajun baru saja.

Ajun menunggu Kala menyelesaikan kegiatannya, dia menoleh kesekeliling. Mencari putranya yang dia rindukan itu.

"Hiro mana La?"

"Udah tidur."

Ajun menurunkan bahu lemas, dia mendudukan diri diatas kursi bar.

"La."

"Hm." Kala mengeringkan tangannya yang basah. Dia akan pergi dari dapur, jikalau Ajun tidak memanggilnya.

"Boleh bicara?"

Hening.

Kala terdiam ditempat dengan wajah datar.

Entahlah, dia masih marah dengan Ajun atau tidak. Tapi selama seminggu jarang melihat laki-laki itu juga rasanya rumah menjadi sepi.

Mungkin karena biasanya Ajun kan selalu mengisenginya, membuatnya marah. Lalu tiba-tiba hilang, rasanya aneh.

"Maaf."

Melihat Kala yang hanya diam saja, Ajun kembali berbicara.

"Maaf, gue minta maaf atas omongan gue waktu itu."

Ajun harap-harap cemas menunggu reaksi Kala. Kalau Kala mau marah, nampar, ataupun memaki Ajun, dia bakal terima. Tapi dengan hasil dia mendapatkan maaf dari wanita itu.

Namun sampai bermenit-menit berlalu, Kala masih diam.

Ajun menunduk, harapannya terasa pupus. Dia melihat plastik yang ada di samping tangannya.

Itu eskrim yang akan dia berikan pada Hiro dan Kala, dan sepertinya es itu akan meleleh jika tidak cepat-cepat dimakan.

Dengan sisa-sisa harapan, Ajun mengeluarkan satu eskrim rasa coklat dari plastik.

Membuka bungkus, dengan tak yakin namun tetap dia lakukan, tangan Ajun teracung kedepan.

"Kalau lo maafin gue, ambil eskrim ini La."

Beberapa detik masih hening, Ajun sudah benar-benar merasa patah harapan, dia menurunkan kembali tangannya.

Namun sebelum eskrim itu Ajun kembalikan dalam plastik, tangan lain mengambilnya.

Ajun menoleh, matanya berbinar senang. Dia sudah akan bersorak jikalau Kala tidak menginterupsinya.

"Gue cuma mau menyelamatkan eskrim yang hampir meleleh," ucapnya dengan acuh tak acuh, wanita itu memakan eskrim coklat yang diberi oleh Ajun.

Ajun tersenyum lebar, meski Kala tidak mengatakan langsung. Namun Ajun tahu jika dirinya telah dimaafkan.

"Ini masih ada La, kalau mau semuanya buat lo." dengan semangat Ajun mengeluarkan 3 eskrim coklat lainnya. Sedangkan 2 eskrim nanas, dia simpan di freezer.

"Pelan-pelan La, belepotan tuh mulut lo." Ajun meraih kotak tissue, bersiap ingin mengusap eskrim yang belepotan dibibir Kala. Namun dia menolak.

"Biar gue sendiri," tolaknya. Mengambil tissue dari Ajun dan mengelapnya sendiri.

HOME 'KIMJUNKYUWhere stories live. Discover now