21. HIRO PT.2

157 22 3
                                    

Sore hari, ketukan pintu yang beruntal mengisi kegaduhan keluarga Winata.

Ini kayanya orang-orang yang bertamu kerumahnya gak ada yang sopan. Ngetuk pintu selalu kayak mau nagih utang.

Ajun berlari cepat menghampiri pintu, diikuti Kala berada di belakangnya.

"Anjer siapa si yang ganggu sore-sore gini?" Ajun berbalik, menatap Kala yang juga menatapnya.

"Lo ngutang kali? Rentenir mau nagih?" Kata Kala dengan tatapan menyelidik.

"Ye meskipun gue emang gak sekaya Bang Daniel, tapi gue gak pernah ya ngutang dibank. Kalau ngutang dikantin kantor mah itu sering."

TOK-TOK-TOK

Ketukan semakin kencang, Ajun sampai kaget dibuatnya.

"Udah sana buka." Kala mendorong Ajun agar maju membuka pintu.

Saat dibuka, sepasang manusia yang tersenyum lebar menyapa indra penglihatan Kala dan Ajun.

"Anjwerr lo mau bertamu atau ngerusuh? Bruntal banget ngetok pintunya kalau pintunya rusak mau lo gantiin?" Ajun ngomel-ngomel pada tamu mereka.

"Hehe ya maap, takutnya kalian gak denger karena lagi ekhem-ekhem. Jadi ya harus bruntal."

"Ekhem-ekhem ndas mu!" Ajun memukul sebal kepala Yohan.

Kala mendorong Ajun yang menghalangi pintu, lalu dia mempersilakan Karina dan Yohan, tamu mereka sore ini, untuk masuk.

"Ayo Kar Han, masuk." Ajaknya ramah.

Ajun memajukan bibir, lalu ikut duduk disamping Kala yang berseberangan langsung dengan calon pasangan itu.

"Ngapain lo? Mau numpang makan?"

"Ajun!" Kala melirik Ajun yang berkata asal itu.

"Mau minum apa Kar, Han?"

"Ga usah lah, mereka minum ludah sendiri juga udah kembung."

"Ajun!!"

Ajun meringis, Kala menyubit pinggangnya.

"Iya enggak, bercanda doang." Ajun memegang tangan Kala yang masih menyubitnya. "Tangannya kok jahat si." Laki-laki itu mencium tiba-tiba tangan yang Kala gunakan untuk menyubit itu.

Kala melotot tajam, "AJUN?!"

Ajun meledakkan tawa, wajah Kala sudah memerah karena marah.

Mereka sampai melupakan kehadiran dua manusia lain yang ada diseberang mereka.

Yohan dan Karina saling tatap, lalu ikut terkekeh. Rasanya lucu aja gitu lihat berantemnya pasangan muda itu.

"Eh maaf ya, Ajun nih suka banget bikin marah-marah."

"Marah-marah tapi sayang kan?" Ajun mendekatkan tubuh menyentuh bahu Kala. Kala yang tidak terima ditempeli seperti itu, mendorong keras Ajun untuk menjauh.

"Geli hih!"

"Hahaha kok lucu banget si kalian," celetuk Karina.

"Iya dong. Siapa dulu, Junkal. Ajun Kala!" Ajun nampak bangga.

"Ngejungkal noh otak lo." Kala berpindah duduk kekursi single. Menjauh dari jangkauan suami isengnya itu. "Mau minum apa Kar Han?" tanyanya kembali menawarkan.

"Gak usah repot-repot Ka, gue sama Karina juga gak lama kok."

"Bagus deh." Ajun meletakkan kaki kanan diatas kaki kiri.

"Iye-iye, bagus biar lo makin cepet cuddlenya kan?" Yohan membalasnya dengan alis naik-turun.

"Emang paling pengertian deh Yohan." Ajun tersenyum lebar.

HOME 'KIMJUNKYUWhere stories live. Discover now