"La, lo masih betah punya suami kaya dia?" Giselle bertanya dengan sungguh-sungguh, mukanya bahkan sangat serius.
Kala tertawa pelan, "3 tahun cukup si buat gue darah tinggi."
Menikah dengan Ajun bukanlah suatu hal yang menyenangkan bagi Kala, pas...
Sehabis dari taman, Kala menitipkan Hiro pada Ajun karena dirinya akan pergi ke pasar untuk belanja bulanan.
Tadinya Ajun minta ikut, tapi Kala larang. Soalnya Hiro udah capek, mana dipasar pasti rame. Dia takutnya Hiro malah makin capek, mending dirumah istirahat. Jadilah dua laki-laki itu gak jadi ikut.
Kala masuk kedalam rumah yang tidak terkunci, dengan dua tangan yang penuh dengan belanjaan, Kala berjalan menuju dapur.
Sebelum sampai didapur, dia melewati ruang keluarga dan mendapati Hiro sedang bermain robot-robotan sendiri.
Melihat sang anak yang sendirian, jiwa-jiwa murkanya muncul.
"Wah tu orang disuruh jagain anak malah ditinggal."
Kala mendekat pada Hiro, "Hiro kok main sendiri. Ayah mana?" tanyanya pada anak 3 tahun itu.
"Yayah tidur Ma." Hiro menunjuk pada pojok ruangan, dekat dengan lemari.
Kala menatap Ajun yang tertidur dengan damai sambil memeluk bantal diatasnya.
Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
Ingin marah karena bukannya jagain anak malah tidur, tapi karena dia juga lagi capek abis jalan jadi biarkanlah. Marah-marah juga butuh tenaga ya ges.
"Hiro tidur juga yuk?" Kala menggendong Hiro untuk mendekat pada Ajun. "Udah waktunya bobo siang, sama Yayah ya tidurnya."
"Yayah tidur bersuara Ma, rokkkk rokkkk gitu." Hiro menirukan suara orang mengorok dengan gemas.
Kala tertawa kecil, mengangguk menyetujui. Ajun memang kadang kalau tidur ngorok guys.
Membuang bantal dari atas tubuh Ajun, digantikan oleh Hiro.
Ajun masih tidak terganggu dengan jagoan kecilnya yang tidur diatasnya. Nyenyak banget dia tidurnya mah.
"Yayah tidur terus Ma."
"Iya, kamu juga tidur gih."
"Mama tidur juga ndak?"
Kala mengangguk, dia capek abis dari pasar. Butuh istirahat sekarang. Jadi bantal yang tadi dibuang dia jadikan bantal untuk tidur disamping Ajun.
Hiro mengangguk gemas, lalu meletakkan kepalanya diatas dada Ajun. Memeluk tubuh Yayahnya dengan erat.
Ajun akhirnya terusik dengan gerakan Hiro yang memeluknya erat, matanya mengerjap dan perlahan terbuka.
Sebelum benar-benar membuka mata, dia tersadar jika diberi amanah untuk menemani anaknya main, namun karena sesuatu yang menindihnya diatas tubuh, Ajun jadi mengehela napas lega.
Untung Hiro tidur diatasnya, kalau ketahuan main sendiri bisa digeprek sama Kala. Pikirnya sambil mengelus rambut putranya dengan sayang.
Namun saat dia menoleh kesamping, jantungnya terasa hampir copot.
