41. MANUSIA BAIK

46 1 0
                                    

             "Aku tak akan pernah berhenti untuk
       terus mencintai gadis luar biasa sepertimu."

                      •• Jefrizal Samudera ••

Waktu menunjukkan pukul sepuluh siang, cuaca hari ini begitu mendukung untuk mereka yang sedang melaksanakan acara di luar ruangan. Entah itu pergi ke taman, pantai, atau sekedar jalan-jalan di halaman rumahnya.

Seperti halnya Alexsya, gadis itu menggerutu tidak jelas sedari tadi. Ia juga mengeluarkan beberapa umpatan sambil melempar kerikil ke danau di hadapannya sekarang ini.

"VEA SIALAN!" teriak Alexsya kesal.

"Berani banget si setan jambak rambut gue tadi pagi, belum aja gue ulti. Di pikir siapa dia? berani banget sentuh rambut tuan putri yang sedang berulang tahun ini," sungutnya.

"DORR!! HAPPY BIRTHDAY, CANTIK." Teriak Jefri excited, sambil menutup mata gadis tersebut menggunakan kedua tangannya.

Menutup mata Alexsya sambil mengucapkan ucapan selamat adalah kebiasaan Jefri setiap tahunnya, apapun ucapan selamat itu Jefri tak pernah lupa dengan kebiasaannya. Dia bilang, dengan menutup mata seseorang sambil mengucapkan ucapan-ucapan baik adalah hal yang begitu indah, karena itu bisa juga membuat si pendengar jauh lebih meresapi dan merasakan perasaan haru.

Tanpa menunggu teriakan dan pukulan dari Alexsya, Jefri segera menarik napasnya dalam-dalam agar ucapannya lancar di ungkapkan. Sekilas ia mencium puncak kepala Alexsya dengan tulus, hari ini adalah hari paling luar biasa bagi Alexsya.

"Selamat ulang tahun, cantik. Semoga di umur kamu yang sekarang, kehidupan kamu semakin di berkahi oleh Tuhan. Do'a aku selalu sama setiap tahunnya, Sya. Tolong jangan pernah berubah, tetap jadi gadis yang unik meskipun sedikit menjengkelkan. Aku selalu sayang kamu, terimakasih telah menjadi rumah paling nyaman untuk aku pulang meskipun hubungan kita tidak lagi disebut pacaran. Semoga mobil impian kamu segera kamu dapatkan, sekali lagi Happy birthday monyet anggora." Ucap Jefri panjang lebar.

Alexsya menarik ujung bibirnya membentuk bulan sabit, ia tak mampu menahan senyumnya lagi. Rasanya ingin sekali ia menendang udara dan berteriak sekeras mungkin. Apa benar Alexsya salting sekarang? salting karena ucapan manis dari mantan? oh tidak masuk akal.

Tanpa segan-segan, gadis tersebut menonjok perut Jefri menggunakan siku tangannya. Satu hentakan yang membuat Jefri terjungkal sambil memegang perutnya, "Uhuk-uhuk, sakit anjir!" protes Jefri.

Sedangkan pelakunya hanya tertawa terbahak-bahak sambil memukul pahanya sendiri. Alexsya tak kuasa menahan tawanya, kemudian ia tumbang dan mengikuti jefri untuk merebahkan dirinya di atas rumput.

"Lucu banget, Jef. Itu hadiah ulangtahun gue dari lo, ya? aduh makasih banyak Jefrizal Samudera," ejeknya sambil menghentikan tawanya.

jefri sontak menatap Alexsya saat nama lengkapnya di sebut begitu saja oleh mulut Alexsya, "Why? kamu marah sama aku gara-gara aku ngagetin kamu?" tanya Jefri sambil menautkan alisnya.

Alexsya menggeleng.

"Terus kenapa?" tanya Jefri lagi.

"Nama yang indah bukan? bunda lo ngasih nama yang tampan, sama seperti orangnya. Semua yang ada dalam diri lo luas banget, Jef. Bahkan gue selalu bilang bahwa gue benci hari ulangtahun gue setiap tahunnya ke lo, sampe pada akhirnya gue sadar bahwa ucapan dan do'a dari lo itu begitu bermakna untuk gue pribadi. Setelah itu gue selalu berjanji kepada diri gue sendiri untuk hanya mengijinkan lo, Jefrizal Samudera doang yang boleh mengucapkan selamat ulangtahun ke gue."

She's Alexsya [On Going]Onde histórias criam vida. Descubra agora