36. JEFRIZAL SAMUDRA

73 9 0
                                    

Follow sebelum membaca!

"Siapa lo? Kenapa lo tiba-tiba bawa Asya keluar dari club, ha?" tanya Jane.

"Lo ga perlu tau siapa gue, diem aja! Dan lanjutin keseruan lo di dalem." Ucap jefri.

Jefri? Kenapa Jefri membawa Alexsya keluar dan ia akan membawa nya kemana? Tolong siapapun bantu Alexsya.

Jefri mulai berjalan menuju mobilnya, langkahnya sedikit gontai karena tubuh Alexsya tidak bisa diam di dalam rengkuhannya, mungkin efek dari mabuk. Jefri sedikit kesal, dengan satu hentakan ia menggendong Alexsya ala bridal style. Jefri sedikit kebingungan, kenapa gadis urakan ini harus pergi ke club dan mabuk? Bagaimana jika ia di bawa oleh laki-laki hidung belang? Apakah Jefri salah satunya?

"Tahan ya beib?" gumam Jefri, sambil berusaha membuka pintu mobilnya.

Akhirnya pintu mobilnya terbuka, Jefri menurunkan Alexsya di kursi sebelah kirinya. Ia tersenyum miring sambil memakaikan Alexsya sabuk pengaman. Apa yang ia pikirkan?

Setelah selesai dengan Alexsya, Jefri memutar langkahnya untuk berjalan kearah pintu mobil. Dibukakan pintu mobil tersebut, dengan semangat empat lima Jefri duduk di kursi pengemudi untuk segera menjalankan mobilnya ketempat tujuannya.

Belum sempat menancapkan gas dan mesin pada mobilnya, Jefri sedikit kebingungan dengan Alexsya. Akan bawa kemana gadis ini? Ke rumahnya? Tidak! Ia tidak mempunyai rumah disini, ke apartemennya? Boleh juga, tetapi teman-temannya sedang berada di sana saat ini, bagaimana jika ia mengantarkan Alexsya ke rumahnya? Ah ayolah, itu bukanlah ide yang bagus, yang ada ia akan terkena masalah dengan si tua bangka. Jalan satu-satu nya adalah hotel, ia harus membawa Alexsya ke hotel malam ini karena tak ada pilihan lain.

"Sya, kita istirahat di hotel aja ya?" tanya Jefri pada Alexsya yang setengah sadar.

Alexsya menggeliat sambil mencari tempat ternyaman untuk tidurnya.

"G-gue anak pungut?" tanyanya sambil terus memejamkan mata.

Jefri mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti dengan pertanyaan yang Alexsya lontarkan. Anak pungut? Ngadi-ngadi!

Ngigau nya agak aneh, dia ada masalah apa ya? Batin Jefri bertanya-tanya.

Percuma saja ia menanyakan hal ini kepada Alexsya sekarang, toh ia tidak akan mendapatkan jawaban. Alexsya sedang setengah sadar saat ini, mana bisa ia berfikir untuk menjawab pertanyaan yang mungkin adalah beban pikiran Alexsya untuk sekarang. Lebih baik di urungkan saja, dan tunggu waktu yang tepat itu lebih baik.

Tak ingin membuang-buang waktu, Jefri memilih untuk segera menjalankan mobilnya sekarang. Apalagi cuaca malam ini cukup dingin, ia tak tega jika Alexsya kedinginan.

Dua puluh menit berlalu, akhirnya mereka berdua sampai di sebuah hotel terkenal yang jaraknya tak terlalu jauh dari club. Jefri membuka pintu mobilnya, setelah itu ia berjalan menghampiri Alexsya untuk membawanya kedalam hotel.

Setelah selesai memesan kamar dan mengambil kunci, Jefri berjalan ke arah kamar yang telah di sebutkan oleh petugas hotel tersebut.

Ceklek

Akhirnya pintu hotel terbuka lebar, beban yang Jefri gendong selama lima menit akhirnya akan turun. Cukup menguras tenaga, apalagi sejak pagi Jefri belum sarapan ataupun memakan makanan berat, hanya sekedar minum kopi dan menyuapi mulutnya dengan satu roti tanpa selai.

"Gue pungut, siapa orang tua gue?" tanya Alexsya dalam tidurnya.

Jefri dibuat bingung untuk yang kedua kalinya, apa maksudnya? Bukankah Teguh dan Fina adalah orangtua dari gadis ini? Benar, karena selama mereka pacaran Jefri selalu meminta izin kepada Fina untuk membawa Alexsya pergi, ke cafe ataupun jalan-jalan.

She's Alexsya [On Going]Where stories live. Discover now