7. DIA KEMBALI

77 28 19
                                    

Hii, welcome back to my story' jadi, aku mau bilang sama kalian semua. Kalo aku mengganti nama Marga dan nama Papah Alexsya, yaitu (Adrian menjadi Teguh) kenapa? biar sesuai aja sama Marga nya.

So, kalian boleh baca ulang dari chapter sebelumnya ya!!

Dan jangan lupa vomentnya ya(。♡‿♡。)

Happy reading!!💚







Alexsya duduk termenung, dan menatap ruangan BK dengan memangut-mangutkan kepalanya.

"Hmm ternyata, ruangan ini gak berubah ya pak," ujar Alexsya.

"Memang nya mau dirubah seperti apa lagi?" Tanya pak Yanto dengan kesal.

"Seharusnya, bukan ruangan ini yang diubah, tapi diri kamu, Alexsya." Lanjutnya.

"Lah?"

Pak Yanto, menggelengkan kepalanya, dia sungguh tidak tahan jika Alexsya terus-terusan seperti ini. Berbuat keributan, tidak mau mengakui kesalahannya, tidak berniat untuk berubah, dan melakukan apapun seenaknya.

"Alexsya, apakah kamu tidak malu?" Tanya pak Yanto dengan lembut.

Alexsya yang awalnya tidak tertarik dalam percakapan ini pun, langsung menatap pak Yanto dengan intens.

"Kenapa, saya harus malu? toh saya pake baju pak," jawabannya.

"Kamu ini anaknya, direktur sekolah ini. Tetapi kenapa kamu harus berbuat hal-hal yang memalukan?"

"Memalukan, dalam artian, kamu sering melakukan kesalahan. Tetapi kamu terpaksa bapak maafkan," lanjut pak Yanto.

"Pak, bapak gak usah bawa-bawa papah saya disini! bapak pikir, dengan ucapan bapak yang seperti itu bakal bikin saya berubah? belum tentu pak!" Ah benar-benar, Alexsya murka atas ucapan pak Yanto barusan, mengapa setiap kesalahan nya harus dilibatkan kepada ayahnya?

"Terus tujuan bapak, bawa saya kesini buat apa?!"

"Buat nyeramahin saya gitu? And I hope you are a fair teacher and don't accuse one side of it!" Ujar Alexsya lalu pergi begitu saja.

"Hmm, saya harus bicara apa sama Pak Teguh nantinya," gumam pak Yanto.



***

Termenung, sambil menikmati semilir angin siang, Alexsya benar-benar menikmatinya. Alexsya tidak peduli, jika nanti dia akan dihukum lagi. Membolos adalah sesuatu yang sering ia lakukan.

"Kak, gue rindu sama Lo," gumamnya.

"Ah gue coba telpon aja kali ya,"

"Gak deh enggak, dia kan suka sibuk jam segini," monolog Alexsya.

Kini, Alexsya sudah pergi dari area sekolah, dia berada di depan gerbang sekolah, karena sedang menunggu taxi online pesanannya.

"Lama banget si" gumam Alexsya.

Ting

Suara notifikasi, seketika membuyarkan lamunan Alexsya, ternyata Mama nya yang mengirimkan pesan pada Alexsya. Tiba-tiba sekali padahal mama nya itu akan lebih memilih menelepon dari pada mengirimkan chat.

Mama🖤: Sya, mamah sama papah mau pergi ke bandara, kamu langsung pulang, jangan keluyuran ya!

Setelah membaca pesan dari Mama nya, Alexsya termenung. "Mama, ke bandara? Mau ngapain?" Ujarnya.

"Apa jangan-jangan jemput si, kakak? Aduh, kalo gitu gue harus buru-buru balik,"

"Tapi mana si taxi nya, lama bet," gerutu Alexsya, bagaimana tidak kesal? ini sudah lebih setengah jam.

She's Alexsya [On Going]Where stories live. Discover now