21. SELINGKUH

33 9 12
                                    


"Kalian gak bawa apa-apa, buat gue gitu?" tanya Alexsya.

Sofia dan Nadia saling pandang, kemudian mereka berdua tertawa kaku, sambil menggaruk dahinya yang tak gatal. "maaf Sya, kita tadi buru-buru banget." ucap Nadia.

Alexsya mengangguk paham. "yaudah, enggak apa-apa, btw kalian mau makan apa? Biar nanti bi Irah bawain ke sini."

"Apa aja," ujar Nadia.

"Yaudah, gue panggil bi Irah dulu ya?"

"Enggak usah, Sya. Biar gue aja yang kebawah, lo diem aja disini." ucap Sofia.

"Nah gitu dong, tahu diri kali-kali!" ledek Nadia.

"Gak usah bacot lo, atau gue gak bakalan bawain lo, makanan!" ancam Sofia.

"Hahaha," ketiganya tertawa lepas.

Nadia bangkit, dan membereskan beberapa kekacauan di kamar Alexsya. "Lo gak pernah beres-beres, di kamar ya?" tanya Nadia.

"Enak aja! Itu emang acak-acakan karena bi Irah jarang banget beresin kamar gue, terus gue juga males. Kalo pulang sekolah suka langsung rebahan aja," ujar Alexsya santai.

"Anak cewek, kok jorok!" cibir Sofia, sambil membawa beberapa snak dan tiga minuman kaleng.

Nadia mengangguk setuju. " tapi, Sya. Kenapa kamar lo jadi jauh gini, lo sejak kapan pindah kamar?" tanya Nadia.

"Semenjak Vea, pulang."

Sofia meletakkan cemilan tersebut, di atas kasur. "Pulang? Maksud lo?"

"Kalian pikir, apa? Emang pas kalian kerumah gue suka ada manusia itu? Enggak kan!" ucapnya.

Nadia tersenyum tipis, ia mengerti akan keadaan Alexsya. Tanpa Alexsya cerita pun, Nadia selalu mengerti dan mengetahui isi hati seorang Alexsya.

"Fi, bawa apaan lo?" tanya Nadia, untuk mengalihkan perhatian.

"Gue bawa snak-snak, yang rasa jagung sama keripik gitu. Terus, minum'nya gue bawa coca-cola." ucap Sofia, sambil mengangkat satu persatu snak yang ia bawa tadi.

"Wah enak tuh, sambil nonton drakor lebih enak kek'nya,"

"Apa? Nonton drakor? Nad, emang lo gak balik? Ini udah mau sore! Lo harus pemotretan kan?" tanya Alexsya.

Nadia mengangguk pelan. "Kalian tahu gak? Gue sebenarnya udah muak di posisi ini, gue mau habisin waktu SMA gue cuman bareng sama kalian berdua aja. Gue itu remaja yang labil, gue juga punya rasa capek dan letih, tapi kalaupun gue ngeluh, siapa yang bakal dengerin gue? dady? mommy? Enggak! Mereka egois! Kalian bayangin, kalo gue pemotretan setiap hari, abis pulang pemotretan gue harus belajar. Abis itu gue baru bisa istirahat!" keluhnya.

Alexsya berhenti mengunyah makanannya, kemudian mengelus punggung tangan Nadia. "Nad, kenapa lo gak cerita keresahan lo? Kenapa baru sekarang Nad? Kita temen lo! Jangan merasa sendiri." ucap Alexsya.

"Iya, Nad. Gue benar-benar agak aneh pas lo ngeluh, lo orang yang kuat selama ini Nad. Dan kenapa lo gak minta buat berhenti aja, jadi model?" ujar Sofia, menyarankan.

"Ofi, lo pikir semudah itu memutuskan hal yang udah kita sepakati dari awal? Apalagi ini dunia entertainment, Fi." ujar Alexsya.

"Asya bener! Gue udah mau berhenti sejak lama. Tapi apa? Gue bahkan terlalu takut buat bilang ini semua ke ortu gue."


***

Sore ini, Rafael dkk berkumpul di rumah Gilang. Hanya untuk main game bersama dan numpang makan. Apalagi Boby, contohnya sekarang ia sedang sewot memilih beberapa makanan, yang ada di meja makan.

She's Alexsya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang