14. JADIAN

53 9 14
                                    

   Sebelumnya, untuk yang baca tapi belum
          follow, follow dulu yuk hehe.
               Terus Vote>3



Pagi ini Alexsya, sedang menunggu Rafael menjemputnya, Alexsya menunggu Rafael di depan pagar rumahnya, sudah hampir setengah jam, tetapi belum ada pertanda Rafael akan datang. Alexsya paling enggan menunggu lama, apalagi sampai hampir berjam-jam seperti ini.

Suara derum motor mulai terdengar mendekat, Alexsya mendongkak dan menemukan Rafael disana, dengan penampilan yang sama saja seperti biasanya. Tidak menggunakan dasi, baju seragam terbuka dan menunjukkan baju kaos polosnya, memakai sepatu tanpa Kaus kaki, tapi dengan penampilan seperti ini, ia malah kelihatan semakin tampan. Menurut Alexsya!

"Selamat pagi Asya, udah sarapan? Sarapan apa Lo? Mandi dulu gak? Gimana udah siap? Yaudah yuk naik! Lo nunggu lama ya? Hehe," ujarnya yang diakhiri dengan kekehan.

Alexsya yang mendengar penuturan dari Rafael pun, hanya melongo dan menggelengkan kepalanya, ada apa dengan cowok gila didepannya ini? Dasar so'manis eh emang manis si.

"Kesambet Lo? Alexsya malah membalikkan pertanyaan.

"Sialan ya Lo, gue udah ngomong panjang kali tinggi, tapi dengan gak ngotak ya Lo malah balik nanya, watados!" Sentaknya.

"Heh dasar, awal aja manis ujungnya kek orang kesetanan!" Sulut Alexsya

"Yaudah cepet naik, udah siang ini!"

Alexsya menatap tajam Rafael dengan satu hentakan ia meninjukan pukulan ke dada Rafael, Rafael tidak bereaksi apapun dan hanya menatap datar Alexsya. "Cepet! Siang ini malah becanda lagi,"

Alexsya memajukan bibirnya dan naik dengan sedikit kasar, "yaudah cepet! Lelet benget bangsat," ujar Alexsya.

"Sya gue udah bilang cewek jang......"

"Kalo cewek jangan ngomong kasar," ujar Alexsya sambil menirukan ucapan Rafael

"Pegangan! Kita jalan sekarang," perintah Rafael

"Modus aja Lo Juned,"

Setelah berdebat, Rafael melajukan motornya kejalan raya yang sudah sangat ramai, banyak sekali anak-anak sekolah dengan motornya, ada juga para bapak-bapak dengan mobilnya untuk berangkat ke kantor, dan beberapa tukang ojek.

Dua puluh menit mereka habiskan di jalan, setelah itu mereka sampai di area sekolah, lumayan belum terlalu ramai.

Alexsya turun dan memberikan helm nya kepada Rafael, saat hendak pergi tangannya lebih dulu di tahan oleh Rafael. "Nanti pulang sama gue lagi!" Ujarnya

Alexsya memangut-mangutkan kepalanya, "Its oke no problem, lagian ini tuh sekalian gue ngirit duit!"

"Terserah Lo Mak lampir," ejek Rafael

"Lama-lama gue gila gegara ngeladenin Lo," ujar Alexsya jengkel

Setelah meninggalkan Rafael, Alexsya memilih langsung masuk kedalam kelasnya dan segera bertemu dengan kawan-kawan stres nya itu.

"Selamat pagi Bitch," ujar seseorang dari belakang sana

Alexsya membalikkan badannya dan menatap Bianca dengan tatapan jijik, sungguh ini masih pagi, kenapa mak lampir ini malah muncul dan merusak mood Alexsya. "Pagi juga Jalang,"

"Eh bay the way, warna rambut lo baru ya?" Tanya Alexsya penuh selidik.

"Iya nih, kenapa? Mbaknya iri ya?"

"Oh enggak tuh, warnain tujuh warna aja gue mah mampu ya!"

"Yaudah bagus, itu artinya Lo gak akan ngatain orang ya kan?"

She's Alexsya [On Going]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon