1. MENOLONG

318 52 18
                                    

          Happy Reading and i hope you like it🖤

"Ah, besok udah mulai masuk sekolah. Itu artinya gue harus mulai bangun pagi. Belajar, belajar dan belajar," gumam gadis tersebut, dengan suara serak khas bangun tidur.

Setelah beberapa kali menguap dan bergelut dengan pikirannya, akhirnya Alexsya memutuskan untuk beranjak dan pergi ke kamar mandi. Bukan untuk mandi, tapi hanya sekedar mencuci muka dan menggosok gigi saja.

Perlu kalian ketahui, bahwa Alexsya itu jarang sekali mandi di pagi hari, apalagi jika hari libur, dia hanya akan mandi pada pukul lima sore saja.

Alexsya Shafira Anderson, gadis sangar tapi berpenampilan apa adanya, memiliki rambut yang panjang dan mata yang sipit, dengan memiliki kaki jenjang. Jika di bandingkan dengan author, Alexsya paling pintar tetapi nakal, ia juga sangat suka dengan alpukat, buah yang mempunyai biji sebesar liang kubur itu adalah buah favorit  Alexsya. Gadis yang kerap di sapa Asya, itu juga menyukai anak kecil. Dengan gemasnya dia bisa saja memakan para bocil gemas di luaran sana.

"Sya bangun, kita sarapan yuk sayang!" ucap sang Mama sambil mengetuk pintu kamar Alexsya.

"Iya ma, Asya turun sekarang,"

Setelah rapi, Alexsya turun kebawah untuk sarapan bersama dengan kedua orangtuanya. Ah, memang dia sangat merindukan semua momen ini, mulai dari makan bersama, bercanda, weekend sekeluarga dan merayakan segala sesuatu bersama.

"Pagi semua." Ucap Alexsya sambil menggeser kursi untuk duduk.

"Heem." Ah, kalian tahu siapa yang menjawab itu? dia Adalah Muhammad Teguh Anderson, dia adalah ayah dari Alexsya sekaligus donatur sekolah yang di huni oleh Alexsya dan teman-temannya. Tetapi tetap saja, meskipun menjadi anak seorang donatur, tak ada alasan bagi Alexsya untuk bersikap semena-mena dan so' berkuasa di sekolah. Alexsya bersikap layaknya anak biasa dan menikmati setiap momen di sekolah dengan baik.

"Eh sayang, mama udah bikinin lauk kesukaan kamu, cobain ya?!"

"Iya, Ma. boleh,"

Fina Anaya, Ibu dari Alexsya dan istri dari Teguh, ia adalah ibu terlembut di dunia, bahkan saat Alexsya masih kecil ia selalu memanggil Fina ibu peri.

Sarapan telah selesai, setelah sarapan semuanya akan melakukan aktivitasnya masing-masing. Seperti Alexsya sekarang, dia sedang berfikir bagaimana caranya agar bisa keluar dari rumah, hanya sekedar untuk berjalan-jalan bersama dengan teman-temannya.

Berbohong? Ah itu sudah menjadi kebiasaanya, dan semua orang sudah hampir tak ada yang mempercayainya lagi. Miris memang, tapi ya mau bagaimana lagi. Tolong! Jangan ikuti kebiasaan buruk Alexsya, kecuali berbohong untuk kebaikan.

Daripada bosan, Alexsya memilih untuk menonton kartun Doraemon saja, ditemani dengan se toples keripik Pisang. Kartun Doraemon adalah kartun favorit Alexsya dari dulu, ia bahkan sudah hafal setiap karakter dalam film tersebut. Sebegitu fokusnya ia sampai tak menyadari kehadiran Teguh dan Fina, pada akhirnya Fina menepuk pundak sang anak.

"Eh Mama, Papa." Ucap Alexsya, sambil menyimpan toples cemilan tadi keatas meja.

"Asya! kamu ini mau jadi apa ha? Jam segini bukan waktunya untuk bersantai. Tapi kamu harus belajar untuk persiapan besok sekolah!" ucap Teguh.

"Pa, pelan-pelan. Enggak usah kasar gitu," lerai Fina sambil mengelus-elus punggung tangan sang suami.

"Iya pa, Asya cuman mau nonton TV sebentar doang kok."

"Kamu ini, mau jadi orang bego apa?!" tanya Teguh dengan sarkas tanpa memikirkan perasaan Alexsya.

"Bego? papa ngatain anak sendiri bego?" tanya Alexsya tak terima.

She's Alexsya [On Going]Where stories live. Discover now