Chap39:ᕦ⊙෴⊙ᕤ

4.1K 213 31
                                    

~~Not Me~~
CRIMINAL by Taemin

Polisi datang ke kediaman Kharisma. Oga yang mendapat kabar tentang kejadian mengejutkan yang terjadi di rumahnya langsung pulang, meninggalkan meeting-nya dengan client penting.

Dokter Melati juga datang atas permintaan Liyan. Ia merasa Roni membutuhkan Dokter Melati selama diinterogasi polisi nanti.

Roni diintrogasi di dalam kamarnya, ada Papi, Mami, dan Dokter Melati yang menemaninya. Sehingga Roni jadi anteng dan tidak takut. Sementara Liyan dan yang lainnya di luar menunggu.

"Gue masih nggak yakin kalo pelakunya Saskia. Mungkin aja Roni keliru, mentalnya dia kelihatan nggak stabil. Pasti cuman ngelantur," ujar Cumi.

Rey mengangguk setuju. "Saskia cewek yang baik. Bunuh semut aja dia nggak berani."

"Bacot lo berdua! Gini ye otak udang, orang baik belum tentu baik. Kalian itu tolol atau goblok sih? Begonya nggak ketulungan, heran gue," sungut Liyan gemes ingin menyentil usus Rey dan Cumi agar otaknya bekerja.

"Udah, ngomong sama kaum anjing cuma bikin lo emosi. Biarin mereka nyesel muji-muji nek Lampir," kata Gema agar Liyan berhenti marah-marah. Gema yang tidak kena marah aja panas kupingnya, apalagi yang kena.

"Maksud lo kita anjing gitu? Ngajak ribut lo?!" gertak Cumi tersinggung dengan ucapan Gema.

"Kenyataan kok," balas Gema acuh.

"Sialan ni anak!" Rey menahan Cumi yang hendak berantem dengan Gema.

Gema dan Liyan hanya melirik Cumi yang tersulut emosi. Bisa-bisanya mereka masih muji-muji Saskia yang jelas-jelas salah. Walaupun Roni mengatakan kebenaran dengan keadaan mental terguncang, Liyan dan Gema percaya bahwa apa yang dikatakan Roni adalah kejujuran.

"Gini ye, banci pengkolan. Queen gue terbukti nggak salah atas pembullyan adek lo. Menurut lo siapa pelakunya?" tanya Liyan.

Cumi diam, raut wajahnya terlihat sedang berpikir. Benar juga, Ria terbukti tidak bersalah. Selain itu, ingatan Wulan juga baru kembali sedikit, masih belum tau siapa pemmbully-nya.

"Nggak tau 'kan lo. Orang yang bully adek lo bisa jadi adalah orang yang sama dengan orang yang nabrak Zora, sahabat gue," ujar Liyan.

"Maksud lo Saskia?" tanya Rey memastikan.

Liyan mengangkat bahunya acuh.

"Pikir aja sendiri. Punya otak, 'kan?" Liyan jengah meladeni mereka lagi. Capek, cuma bikin mulut pegel.

***

Kreet!

"Yang! Yang! Sayang!" panggil Gino berbisik di telinga Liliy.

Liliy membuka matanya perlahan. Bibir pucatnya tersenyum tipis melihat Gino yang tersenyum ceria di sampingnya.

"Aku bawain buah, mau beli seblak tapi kamu masih sakit," kata Gino sembari memperlihatkan kantung buah yang dibawanya. "Aku kupasin, ya?"

"Iya, aku mau apelnya."

Gino dengan telaten mengupas apel untuk Liliy. Saat mengupas buah ia teringat sesuatu.

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now