Chap19:(●__●)

3.7K 227 35
                                    

~~Not Me~~

Beautiful by NCT 2021

Semilir angin malam menerpa wajah Ria. Rambut panjangnya sedikit berterbangan, matanya menatap hampa tanaman bunga di depannya. Ria berada di taman Rumah Sakit, ia keluar dengan alasan mencari udara segar.

Zora pergi untuk menemui pemimpin perusahaan yang akan menjadikannya model produk baru mereka. Awalnya Zora menolak karena tidak ingin meninggalkan Ria, tetapi Ria yang memaksa. Ia mengancam akan mogok makan kalau Zora melewati kesempatan emasnya untuk sukses. Akhirnya, dengan terpaksa Zora pergi. Sementara Liyan, entahlah, cewek itu menghilang tanpa kabar. Ria tidak terlalu memikirkannya, ia yakin cewek itu pasti membuat ulah, sehingga menghindarinya. Liyan hanya akan menjauhinya jika cewek itu membuat ulah yang Ria tak sukai. Itu pernah terjadi, saat Liyan menghajar temen sekelasnya yang menghina Ria.

'Lo harus hati-hati sekarang. Sebenarnya, setelah lo pergi dari sini, gue nyelidikin ke-5 cewek yang bully adek gue. Ternyata, mereka bukan pelaku utama, mereka hanya pion. Gue curiga, kalau kasus adek gue sama Wulan dilakukan oleh orang yang sama. Orang ini sangat pintar memakai orang lain untuk menyelesaikan musuhnya.'

Benar juga, lawannya saat ini sangat licik dan pandai memainkan boneka. Ria harus lebih hati-hati lagi, apalagi orang itu sekarang sudah berani menerornya dan membuatnya terjebak dalam masalah yang sama seperti dulu. Tapi, dari mana lawannya ini tau tentang traumanya? Sejauh ini, Ria menjaga ketat tentang traumanya.

'Untuk saat ini, gue curiga sama satu orang. Saskia, sikap dia keliatan aneh saat lo pergi. Gue juga udah pantau dia sejauh ini, dan kayaknya ... dia punya hubungan lebih sama Beben dan Roni, tapi gobloknya kedua orang somplak itu nggak nyadar kalo mereka dipermainkan. Gue nggak sengaja pernah liat Saskia kiss-kiss sama Beben, terus besokannya gue nggak sengaja liat dia pelukan sama Roni. Gue juga pernah dengar samar-samar dia ngomong sama Beben, yang pastinya dia bahagia pas lo pergi.'

Apakah itu benar? Namun Ria belum bisa memastikannya. Ria juga harus menangani Raquel terlebih dahulu. Ria yakin kalau cewek itu salah satu pion lawannya. Ria juga curiga kalau Raquel lah yang menerornya.

Memikirkan semua itu membuat kepala Ria terasa sedikit pusing. Ia memegangi kepalanya yang terasa nyut-nyutan. Sebuah jaket merah bertengger di pundak, menyelimuti tubuhnya yang kecil.

"Angin malam nggak baik buat lo."

"Indro? Lo ngapain di sini?"

Ria panik, namun ia berusaha mengontrol raut wajahnya. Kenapa Indro bisa ada di sini? Apakah cowok itu diam-diam menyelidikinya?

Bukannya menjawab, Indro malah memperbaiki jaketnya yang dipakai Ria. Setelah itu, dengan telaten jemarinya menyelipkan rambut Ria dibalik telinga. Ria mendorong Indro agar menjauh darinya.

"Lo ... lo ngapain di sini?" tanya Ria dengan tatapan penuh selidik. "Lo nyelidikin gue?"

"Gue minta maaf," ucap Indro sembari menunduk.

Ria tertawa sumbang, kepalanya menggeleng pelan, bahkan ia mundur saat Indro berusaha mendekatinya.

"Kenapa lo minta maaf? Apa salah lo sama gue?" tanya Ria lagi

"Karena gue baru percaya sama lo sekarang. Gue juga udah buat lo menderita, gue minta maaf, Ri," jawab Indro. Nadanya terdengar memelas pada Ria.

"Gue nggak butuh maaf lo, basi tau nggak. Apalagi kepercayaan lo, gue sangat-sangat nggak butuh," ujar Ria datar. Tangannya mengepal kuat, menahan rasa sesak di hatinya.

Ria membuang jaket Indro, dengan perasaan campur aduk ia pergi. Indro menahannya seperti biasanya, menarik Ria dan melingkarkan kedua lengannya di bahu kecil Ria.

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now