Chap15:(・∀・)

3.7K 228 20
                                    

~~Not Me~~
MAKE U DANCE by Adora feat. Eunha

Annyeong semua!👋☺️
Nah, dah ketahuan 'kan siapa yang bully Wulan. Siapa nih yang udah feeling kalo Saskia pelakunya?

Happy Reading All🥰


"Saskia!"

"Mama, Papa."

Saskia berlari dan langsung memeluk kedua orangtuanya sambil menangis tersedu-sedu.

"Hiks ... hiks ... Liliy, Pa, Ma hiks ... aku takut Liliy kenapa-napa hiks ...," isak Saskia.

"Tenang, sayang. Liliy anak yang kuat, dia pasti baik-baik aja," kata Ira—Mama Saskia menenangkan anaknya itu.

"T--tapi aku takut, Ma hiks ...."

"Hey, denger Papa, sayang. Liliy nggak bakal kenapa-napa. Kita doain semoga Liliy bisa melewati semuanya, dia anak yang kuat," ujar Irvan—Papa Liliy sambil menahan air matanya. Orangtua mana yang tak sedih saat bekerja mencari nafkah tiba-tiba mendengar kabar anaknya masuk rumah sakit dengan keadaan kritis.

"Ini semua salah aku, Pa. Andai aku nggak ninggalin Liliy sendirian, pasti Liliy nggak bakal jatuh dari tangga hiks ...," kata Saskia.

"Nggak, ini bukan salah kamu, sayang."

Irvan memeluk Saskia sambil mengelus rambutnya penuh kasih sayang. Ia merasa bersyukur karena Saskia dan Liliy akur dan saling menyayangi walaupun mereka tak sedarah.

"Makasih, karena kamu udah sayang dan nerima Liliy. Jangan menyalahkan diri sendiri, ini bukan salah kamu," ucap Irvan.

Ira menatap mereka dengan pandangan penuh haru. Ia bahagia memilih Irvan sebagai suaminya. Irvan juga tidak pilih kasih, dia membagi rata kasih sayangnya untuk Liliy dan Saskia.

"Kita duduk, yuk. Kita tunggu sampai dokter keluar," ajak Ira.

Mereka bertiga pun duduk sambil menunggu Dokter keluar dari ruang UGD. Irvan dan Ira berdoa di dalam hati untuk keselamatan anak mereka. Mereka yakin dan percaya kalau Liliy bisa melewati masa kritisnya.

"Ini semua salah lo, Ly. Lo sendiri yang mulai cari gara-gara sama gue. Gue harap lo mati, agar perhatian Papa dan Mama sepenuhnya milik gue."

Saskia mengusap pipinya yang dibanjiri air mata buaya-nya. Ia menyeringai tipis, saking tipisnya sampai-sampai tidak ada yang menyadarinya.

30 menit menunggu, akhirnya Dokter keluar dari ruang UGD. Buru-buru Irvan menghampirinya dan langsung menanyakan keadaan anaknya.

"Bagaimana keadaan anak saya, Dok? Dia baik-baik aja, 'kan?" tanya Irvan.

"Anak saya nggak kenapa-napa, 'kan, Dok?" tanya Ira juga.

Mereka berdua berharap Liliy baik-baik saja. Tapi beda dengan Saskia, ia berharap Liliy tidak bisa diselamatkan agar semua rahasianya terkubur aman.

"Anak Bapak dan Ibu kehilangan banyak darah, dan sekarang anak Bapak dan Ibu dalam keadaan koma. Kami membutuhkan golongan darah A, tapi stok golongan darah A baru saja habis dipakai untuk pasien kecelakaan kemarin," jawab Dokter.

Tangis Ira mengencang, Saskia memeluk Ira dan ikut menangis juga. Di dalam hati ia bahagia karena Liliy koma dan sedikit kecewa karena Liliy tidak sekalian meninggal saja.

"Ambil darah saya aja, Dok. Tolong, lakukan yang terbaik untuk menyelamatkan anak saya," ucap Irvan.

"Itu pasti, Pak. Mari ikut saya."

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now