Chap22:(◕દ◕)

3.4K 192 29
                                    

~~Not Me~~
Sweet Night by Taehyung BTS

Ria merasa sangat risih dengan Indro yang terus menatapnya. Tidak ada pembicaraan diantara mereka, hanya ada kesunyian dan rasa canggung.

"Kalian kok diem-dieman. Indro ajak dong Ria ngomong, biasanya juga kalian selalu ribut. Kalian berantem?"

Ria dan Indro kompak menoleh ke arah pemilik suara indah itu. Dia adalah Maminya Indro—Imel. Ria bisa sampai di rumah Indro atas paksaan Imel, katanya sebagai hukuman Ria yang pergi tanpa memberitahunya, Ria harus menginap di rumahnya.

"Nggak kok, Buna Imel." Ria melirik Indro yang kini kembali menatapnya. Ada apa dengan mata cowok itu?

"Buna buatin kamu kue brownies, kesukaan kamu dulu," kata Imel pada Ria.

"Wahh ... pasti enak banget ini. Udah lama banget nggak pernah makan kue buatan Buna," ucap Ria senang. Matanya menatap berbinar kue brownies coklat yang ditaruh di depannya.

"Makannya pelan-pelan, masih agak panas itu," peringat Imel saat melihat Ria yang begitu bersemangat memakan kue buatannya.

Ria hanya mengangguk sebagai jawaban. Imel gemas melihat pipi Ria yang mengembung dipenuhi kue buatannya.

"Buat aku mana? Mami kok nggak kasi aku kue juga," protes Indro. Wajahnya ditekuk kesal karena Maminya melupakan kehadiran anak tunggalnya itu.

"Ck, kamu 'kan udah sering makan kue buatan Mami. Ngalah dong sama Ria," ujar Imel pada anaknya itu.

Indro memutar bola matanya malas. Ternyata tidak pernah berubah, Maminya selalu pilih kasih kalau Ria ada di rumahnya. Dulu, Ria sering main ke rumahnya. Kehadiran Ria membuat Indro selalu diasingkan, Maminya sangat menyayangi cewek itu. Rasa sayangnya masih tetap ada walaupun Maminya sudah tau masalah Ria dengan Wulan dulu.

"Makan yang banyak, habis itu kita nonton bareng. Buna kangen banget sama kamu," ucap Imel. Tangannya terangkat mengelus rambut Ria dengan lembut.

"Iya, Buna. Aku juga kangen Buna," balas Ria, lalu kembali memakan kue browniesnya.

Indro tersenyum kecil melihat tatapan tulus penuh kasih sayang yang Maminya tunjukkan pada Ria. Ia jadi rindu keadaan damai yang dulu, di mana ia dan Ria sangat lengket bagaikan lem cap gajah.

"Berasa jadi anak tiri aku," ucap Indro dengan wajah yang dibuat-buat jealous.

"Cieee ... anak Mami cembokur sama calon mantu Mami," goda Imel sembari tersenyum jahil.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"

"Aduhh ... makannya pelan-pelan, sayang." Imel buru-buru memberikan air minum kepada Ria yang keselek akibat ulahnya sendiri.

Ria minum dengan buru-buru, wajahnya sampai memerah karena keselek. Lain halnya dengan Indro yang bungkam dengan wajah memerah karena salting.

"Kamu nggak papa, 'kan?" tanya Imel khawatir.

"Ng--nggak papa kok, Buna. Cuma keselek biasa aja," jawab Ria disertai senyuman kecilnya untuk meyakinkan Imel.

Tiba-tiba hujan turun dengan deras, padahal tadi cuaca begitu cerah.

"Gawat! Jemuran Mami!" jerit Imel histeris. Dengan buru-buru ia berlari ke belakang untuk memungut jemurannya.

Not Me [TAMAT]Where stories live. Discover now