[31] Deok Hwa's Misery

205 28 47
                                    

H-hi👋🏻

Jangan marah-marah dulu ya.

Sumpah deh kemarin itu sibuk, terus sebenarnya mau langsung lanjutin 21 Mei cumaaaaaannnn pengen waktu sendiri aja dulu.

Soalnya ya gais bulan 2022 ini kayak tahun perang gitu😭😭 capek bgt

Jd maklumi aja eh ga perlu di maklumin sih soalnya gweh juga melunjak hiatus berbulan bulan nyaris setengah tahun.

Udh gitu aja sih, ya doain aja ya banyak waktu luang untuk ngetik hal hal menyenangkan kek gini.

Btw jatuh cinta itu menyenangkan, jd selamat jatuh cinta sama cerita ini ya (kalo kalian jatuh cinta, kalo ga jangan komen yg aneh-aneh soalnya author mental tempe)

.


.


.

Byung Hun melirik putra keduanya yang berdiri canggung ketika diantarkan ke meja makan.

"Ah ini dia Lee Yeo. Yeo sapa dulu teman teman papi."

Yeo tersenyum ramah, matanya melirik kedua adiknya yang entah kenapa ini akur.

Deok Hwa mengancungkan jempolnya pada Yeo, memberi kode bahwa dirinya tidak apa-apa.

"Halo Om Tante." Yeo tersenyum pada kedua orang yang seusia ayah dan ibunya. Ia canggung bukan tanpa alasan. Masalahnya dirinya tidak bisa menghilangkan bayangan Tan dan Eun Tak yang bertunangan dan fakta bahwa dirinya sekarang tengah berdiri di depan calon mertua adik kesayangannya membuatnya tidak tahu harus bagaimana.

"Om sudah banyak dengar cerita tentang kamu, kamu hebat sekali di umur yang masih muda. Om berharap Tan bisa jadi seperti kamu."

Yeo tersenyum malu. Ia merasa dirinya di serang habis-habisan.

Mungkin.... Ia sedikit merestui Tan? Hanya sedikit.

"Sudah, sudah, tidak ada pembicaraan tentang kerja di atas meja makan." Ki Ae menengahi.

Shin menarik kursi kosong di sebelah dirinya, ia lalu berpindah tempat, memberikan tempat duduk untuk Yeo di samping Deok Hwa.

Tidak ada celotehan Deok Hwa dan Eun Tak untuk pertama kalinya di meja makan.

Byung Hun bahkan mulai memikirkan untuk sering sering membawa anak-anaknya makan di rumah orang asalkan ia bisa melihat ke empat anaknya duduk dengan tenang.

Usai makan, Eun Tak mengikuti Woo Hee dan Ki Ae ke dapur. Dirinya bersiap untuk sok rajin membantu pekerjaan dapur.

Namun, Yeo menarik tangannya cepat.

"Makan buah sana di depan, biar abang yang bantuin mami."

Eun Tak melirik Yeo curiga. "Tapi-"

"Udah nggak apa-apa Takkie, main aja sana sama Tan. Sekalian ajak Deok Hwa tu dia keknya mulai bosan." Ujar Ki Ae terkekeh melihat Deok Hwa yang terdiam menunduk menatapi layar ponselnya yang kosong.

"Jomblo dia ma." Kekeh Tan. Meledek Deok Hwa terang-terangan.

"Kek kamu nggak aja." Ujar Ki Ae.

Tan hendak membuka mulutnya namun Eun Tak sudah buru-buru pergi menghampiri Deok Hwa.

"Monyet." Panggilnya.

Deok Hwa mendongak malas. "Apaan?"

Belum sempat Eun Tak membuka mulutnya, Tan sudah lebih dulu melempar Deok Hwa dengan controller game.

How To Be A Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang