[09] Belongs to Tan

270 50 25
                                    

Waktu istirahat akhirnya tiba. Eun Tak dan Nari segera berlari ke kantin. Eun Tak tadi beruntung karena ketika ia telat, ia di antar oleh Kim Tan dan Kim Tan membantunya menjelaskan segala hal kepada guru piket dan guru mata pelajaran.

Karena Tan, Eun Tak bisa masuk ke kelas. Tan juga membantu Deok Hwa untuk masuk ke kelas. Ia melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan di kelas Eun Tak.

Kedua kakak beradik itu akhirnya bisa merasa lega. Mereka sudah ketar-ketir ketakutan apabila guru mereka menyuruh orang tua atau wali yang datang.

Untung Kim Tan anak kesayangan sekolah.

Eun Tak dan Nari segera memesan makanan. Deok Hwa sepertinya belum keluar dari kelas. Lelaki itu memang suka berbuat yang lain-lain dulu sebelum ke kantin.

"Lihat deh di ujung." Bisik Nari.

Eun Tak menolehkan kepalanya ke kiri. "Mana?"

"Salah arah bego." Tukas Nari. Eun Tak menoleh ke belakang.

"Mana sih?"

"Astaga Takkie, itu di sebelah kanan." Nari memutar kepala Eun Tak saking gemesnya.

Eun Tak langsung kaget sendiri melihat Kim Tan yang juga menatap ke arahnya.

"Dia ngeliatin lo kan ya?" Tanya Nari.

Eun Tak menyikut Nari. "Lo kenapa malah nyuruh gue buat natap balik anjir. Gue maluuu."

Nari mendelik kepada Eun Tak. "Lah, lo kan sukanya Eun Sup."

Eun Tak langsung cemberut mendengar nama Eun Sup. "Nggak. Nggak."

"Dah move on? Cepet banget." Komen Nari.

Keduanya lalu mengambil giliran membeli makanan dan mencari tempat duduk di kursi yang kosong.

Nari menarik Eun Tak. Masih ada sekitar 2 atau 3 yang kosong di meja mereka.

Eun Tak dan Nari berebut bakwan sebelum Kim Tan menambahkan beberapa makanan lagi ke piring cemilan mereka.

Eun Tak menoleh dengan kaget tak terkecuali Nari.

Kim Tan tersenyum pada Eun Tak. "Masih mau lagi?"

Eun Tak refleks menggeleng.

Tan menarik kursi untuk duduk di hadapan Eun Tak.

"Halo..." Sapa Eun Sup canggung. Ia mengikuti Kim Tan untuk duduk di kursi sebrangan dengan Nari.

Nari tersenyum pada Eun Sup.

Eun Tak mengalihkan pandangannya.

Kim Tan yang mengetahui Eun Tak sepertinya sedang tidak mood langsung menendang kaki Eun Sup dari bawah meja.

"Eun Tak, Eun Sup mau bicara." Ujar Tan. Berhati-hati bicara pada gadis remaja 2 tahun lebih muda di hadapannya ini.

Eun Tak mengangkat wajahnya dan menaikkan alisnya bingung.

"Pertama, maaf ya Eun Tak. Aku tidak tahu kau akan mengartikan perhatianku sebagai hal lain.... Aku benar-benar menyesal."

Eun Tak tersenyum malu. "Kak Eun Sup nggak salah kok. Santai aja."

Kendati demikian, senyum Eun Tak masih terasa tidak ikhlas.

"Takkie bagi teh es." Deok Hwa muncul tiba-tiba. Mengambil teh es Eun Tak. Pria itu berkeringat hebat hingga bajunya basah.

"Lo habis mandi?" Tanya Eun Tak refleks menjauhi Deok Hwa.

"Gue abis main bola." Sepertinya Deok Hwa belum sadar siapa yang duduk bersama Eun Tak dan Nari sekarang.

How To Be A Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang