[11] Perfect Date On The Perfect Day

248 48 27
                                    


  Tan
| Ke kantin duluan, aku ada rapat.

Eun Tak membuka tutup ponselnya, berulang kali memandangi chat dari Tan yang ia tinggalkan hanya untuk dibaca.

Moodnya sudah rusak. Niatnya ingin pamer kepada Nari langsung terpatahkan. Padahal ia ingin Nari tahu kalau dirinya sudah punya pacar.

Tapi Tan malah tidak bisa datang ke kantin sekarang.

"Lo tu kenapa sih?" Nari berkacak pinggang kesal.

"Gue galau." Jawab Taera.

"Kenapa? Siapa lagi? Yang mana?"

"Emang gebetan gue sebanyak itu?!" Eun Tak nampak tidak mau menerima kata-kata Nari yang seakan dirinya menyukai banyak orang.

"Ya memang sebanyak itu. Dulu ada Bogum, ada Tae Hee, terus terakhir ada Eun Sup."

Eun Tak mendengus kesal. "Pokoknya bukan mereka. Lagian gue tuh nggak pernah suka sama mereka. Mereka sebatas cinta monyet."

"Idih sok banget. Siapa yang dulu ngebet pengen pacaran sama salah satu dari mereka."

"Itu Lee Eun Tak yang lain."

Nari menggeleng-gelengkan kepalanya tak mengerti.

"Btw Deok Hwa kemana?" Tanya Nari. Matanya belum ada melihat Deok Hwa sejak tadi.

"Nggak tau. Gue chat nggak di balas." Eun Tak menunjukkan isi ponselnya.

Seketika Nari menjatuhkan garpu yang ia pegang. "Anying Takkie! Lo pacaran sama Kim Tan?!"

Eun Tak kaget sendiri. Ia buru-buru melihat isi hp nya dan tersadar kalau dia salah memberikan room chat.

"Y-ya lo jangan syok gitu lah."

"Pantes galau anjirrr. Nggak bilang-bilang lo mah gitu katanya kawan."

"Ya gue mau bilang tau sama lo cuma Tan lagi rapat dodol."

"Kenapa lo nggak bilang sendiri? Emang gue mak lo harus minta restu bawa-bawa Kim Tan nya langsung?"

"Sensi banget anjir. Nggak lah. Maksud gue mau ngenalin dia sebagai pacar gue gitu. Kayak di film-film. Ih lo mah nggak paham pilem!"

"Gue syok berat nih. Traktir teh es ya."

"Ada maunya lo." Eun Tak menatap sinis Nari.

.

.

.

"Lama ya nunggu? Maaf ya." Tan menangkup wajah cemberut Eun Tak dengan gemas.

Bel pulang sudah berbunyi, Tan sempat menyuruh Eun Tak menunggunya sebentar di depan ruang Osis.

Untungnya Eun Tak mau menunggunya walau chat itu lagi-lagi hanya terbaca.

"Kamu marah ya?" Tan menusuk-nusuk pipi Eun Tak.

"Nggak. Kesel aja sedikit."

"Terus aku harus gimana biar kamu nggak kesel?" Tan tersenyum lebar. Berharap Eun Tak tertawa dan memaafkannya langsung.

"Bentar aku pikir-pikir dulu."

"Oh iya Deok Hwa kemana?"

"Tadi sih belum keluar kelas. Kayaknya sekarang lagi nungguin di parkiran." Jawab Eun Tak.

"Dia tau kamu disini?"

Eun Tak menggeleng. Ia hanya nyengir ketika di interogasi Tan seperti itu.

"Nanti dia pasti heboh nyariin kamu." Balas Tan.

Eun Tak melirik pria tinggi itu. "Padahal punya pacar tapi tetap aja pulang sekolah tetep sama Deok Hwa...."

How To Be A Couple GoalsWhere stories live. Discover now