[23] Approved

210 40 47
                                    


Eun Tak dan Deok Hwa kembali kepada tim mereka dengan selamat. Nari bernapas lega setelah melihat sahabat sedari SD nya itu masih utuh.

"Ha... kalian..." Eun Sup berlari ke arah mereka. Ia langsung memeluk paksa Deok Hwa.

"Apa-apaan?!" Deok Hwa berusaha mendorong Eun Sup.

Eun Sup tadi sudah nyaris terisak. Apalagi ketika Hyun Bin menghubungi kedua orang tua Eun Tak dan Deok Hwa.

Ia sudah memikirkan masa sekolahnya yang harus di potong paksa.

Untung saja Nari sempat menenangkan Eun Sup. Gadis itu yakin pada Deok Hwa. Walaupun mereka tidak pernah akur tapi Nari 100% percaya kalau Deok Hwa tidak mungkin melepaskan tangan Eun Tak dalam keadaan apapun.

Meskipun mereka berdua penakut. Tapi Nari seyakin itu, mereka akan selalu menyelamatkan satu sama lain.

"Thank you broooo!!" Eun Sup menepuk-nepuk bahu Deok Hwa.

"Ngapain si lo? Gue geli anjing." Deok Hwa mendorong Eun Sup lebih kuat hingga lelaki itu terpental.

"Gue udah nyaris di gantung sama Tan." Eun Sup menunjuk Tan yang tengah memakaikan jaket yang ia kenakan ke Eun Tak.

"Pake ini dulu, baju kamu basah." Tan berkata, ia mengipas-ngipaskan tangannya di wajah Eun Tak.

Gadis itu tertawa geli. Tangannya menarik resleting jaket kebesaran milik Tan hingga Eun Tak seperti menenggelamkan dirinya.

Jaket itu sampai pada pahanya. Bahkan tangannya ikut hilang.

Tan tertawa. Mengacak rambut Eun Tak dengan gemas.

"Ehem." Nari berdehem. Berusaha menyadarkan keduanya kalau Deok Hwa masih disini.

Eun Tak buru-buru menjauhkan dirinya dari Tan. Deok Hwa menatapnya dengan tajam.

"Gue aduin ke Bang Shin, Bang Yeo." Ancamnya.

"Ih lo mah mainnya nggak seru." Seru Eun Tak. Berusaha tak terlihat panik walau dirinya sudah ketar-ketir.

"OH MY GOD ANAK-ANAKKK!!!"

Mereka semua menoleh. Siapa lagi kalau bukan 2 guru penanggung jawab mereka.

"Lutut bapak udah lemas mikir harus ngomong apa sama orang tua kalian. Kalian ini buat khawatir aja, lain kali jangan begitu!" Omel Joong Ki.

Hyun Bin menyingkir. Ia menghubungi seseorang di ponselnya, sepertinya kepala sekolah untuk memberi laporan bahwa semuanya sudah aman.

"Maaf pak." Deok Hwa menunduk. Eun Tak mengikuti pria itu. Mereka juga sangat menyesal tidak memperhatikan rombongan tadi.

Hyun Bin mendekat. "Ada yang luka?" Tanya nya.

Eun Tak dan Deok Hwa refleks menggeleng.

Hyun Bin menghela napas. "Ah syukurlah, tapi orang tua kalian sudah terlanjur dihubungi, besok pagi kalian pulang duluan."

"Apa? Kenapa... dibilang..." Cicit Eun Tak.

Deok Hwa juga sama kesalnya. Kejadian sekecil ini masa perlu menghubungi orang tuanya juga.

"Maaf ya, saya pikir ini serius." Hyun Bin meringis melihat ekspresi Deok Hwa dan Eun Tak.

Tan tersenyum tidak enak. "Tidak apa-apa Pak. Kalau boleh, lebih baik mereka istirahat duluan."

"Ya benar, jangan lupa makan sebelum tidur." Joong Ki menambahkan. Menatap prihatin dua anak muridnya.

Tan mendorong bahu keduanya. Deok Hwa berdecak malas. Duduk dengan terpaksa di kursi yang Tan berikan untuknya.

How To Be A Couple GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang