[13] Bunny Friendly

302 47 74
                                    

"Kamu kenapa senyam senyum, creepy tahu." Eun Tak bergidik ngeri melihat Tan yang entah kenapa makan sambil senyam senyum.

Tan masih tersenyum saat dirinya kembali ke masa sekarang. "Habis ini mau makan es krim?"

Eun Tak melotot. Untuk makan saja, Tan sudah termasuk berani mengajaknya dan sekarang pria itu mengajaknya juga untuk makan es krim?!

Tan ini tidak kenal takut atau bagaimana?!

"Tapi kalau kita makan es krim, nanti pulangnya telat banget." Balas Eun Tak.

"Nggak apa-apa. Mau ya?"

Pada akhirnya Eun Tak mengangguk ragu.

Usai makan, walau perut terasa penuh Eun Tak masih bersemangat untuk makan es krim.

"Kita jalan kaki aja, tuh ada yang jual es krim di depan." Lelaki itu menunjuk toko es krim di depan mereka.

Eun Tak mengangguk setuju. Untunglah, kalau begini kan ia tidak perlu khawatir pulang hingga malam.

Tan memandang ke kanan dan ke kiri. Memeriksa motor dan mobil yang lalu lalang.

Eun Tak diam di sisinya. Ikut mencari kesempatan untuk nyebrang.

Tan mengenggam tangan Eun Tak. "Bahaya kalau tidak pegangan."

Eun Tak menahan napasnya. Tidak bisa. Tidak bisa.

Tan berniat membunuhnya dalam kasmaran!!!

Eun Tak berkali-kali melirik tangannya yang di genggam Tan dan berkali-kali pula ia harus merasakan wajahnya memerah panas.

Tan mengangkat tangannya, menyebrang sambil memastikan keamanan.

Eun Tak membalas genggaman Tan.

Tan tidak melepaskan genggaman tangannya bahkan ketika mereka sudah sampai.

Entah pria itu pura-pura tidak tahu atau memang bermaksud begitu. Intinya Eun Tak pengen pingsan saja.

Sepanjang hari mereka habiskan berdua. Tan berusaha keras untuk membuatnya nyaman. Pria itu beberapa kali bertanya apa lagi yang ia butuhkan.

Padahal untuk merasakan jalan berdua dengan Tan saja sudah membuat Eun Tak percaya akan indahnya hidup.

Apalagi yang ia butuhkan.

Eun Tak melepaskan tangannya dari tas Tan yang ia pegang. Gadis itu sedikit ragu namun ia memang sudah bertekad sejak tadi.

Tan berjengit kaget saat tangan Eun Tak melingkar di perutnya.

Mereka sedang dalam perjalanan pulang dan tingkah gemas Eun Tak membuatnya menarik gas lebih pelan.

"Makasih ya."

"Hm? Makasih?" Tanya Tan.

Eun Tak yang awalnya sudah keringat dingin, takut bahwa Tan tidak suka ia peluk begini sekarang sudah menjadi lebih nyaman.

Gadis itu bahkan menyandarkan kepalanya pada Tan.

"Pokoknya makasih Tan!!!"

Tan tersenyum dalam helmnya. Benar benar hari yang sempurna untuk kencan pertama.

.

.

.

"Kamu berhenti nya jangan di depan rumah. Nggak apa-apa kok, biar aku bisa alasan dari rumah Nari." Eun Tak berkata secara tiba-tiba sebelum mereka sampai di kawasan rumah Eun Tak.

Tan sontak berhenti. Menoleh dengan pandangannya yang tidak santai.

"Kok gitu?"

"Ya memangnya Tan mau di marahin Papi sama the abangs?"

How To Be A Couple GoalsWhere stories live. Discover now