[19] Bucin

212 41 40
                                    

"Bajunya udah dimasukin semua? Udah di check berapa kali?"

"Udah 5 kali Mi." Jawab Deok Hwa asal. Daritadi dirinya mondar-mandir di kamarnya, memasukkan baju-baju yang ia perlukan selama 2 hari.

"Bohong Mi. Tadi Takkie lihat Deok Hwa baru nge check 2 kali."

"Sssuuuuttttt diem." Deok Hwa mencubit bibir Eun Tak.

"Kan ini nih yang buat malas banget ninggalin kalian berdua. Yang akur! Mami nggak mau dengar ada laporan berantem."

Deok Hwa dan Eun Tak hanya nyengir. Teringat waktu SD, Byung Hun dan Woo Hee seringkali di panggil guru Karena tingkah keduanya maka sejak itu Deok Hwa dan Eun Tak tak pernah lagi sekelas.

Eun Tak mengambil boneka kelinci miliknya. Menimbang-nimbang untuk membawanya atau tidak.

Tangannya sudah siap membuka resleting tasnya namun telinga bonekanya malah di tarik oleh Deok Hwa.

"Nggak boleh bawa boneka!"

"Kok lo yang sewot?!" Eun Tak menarik balik.

"Gue yang di repotin pasti. Nanti tas lo nggak akan cukup nampung ni boneka jelek."

"Gue mau bawa pokoknya!"

"Nggakkk!!!"

"Bawa!"

"Lo tahu seberapa malunya gue waktu tas gue di buka terus yang pertama kali muncul tuh ini?!" Deok Hwa menarik balik.

"Dia nggak bakal ngerepotin lo."

"Bohong!"

"Ya ampun!" Woo Hee berusaha melerai.

"Nggak usah di bawa ya Takkie." Lee Yeo tiba-tiba muncul, mengambil boneka Eun Tak dengan mudah.

"Kenapa?" Eun Tak mendongak.

"Nanti di marah sama senior. Kasian Deok Hwa kalau lagi-lagi harus gantiin hukuman kamu."

Deok Hwa mengangguk setuju. "Tuh denger!"

Eun Tak mengangguk pada akhirnya. Tapi ia masih menatap Deok Hwa penuh dendam.

"Kalian ini mau packing 1 jam berasa 100 tahun." Woo Hee ngos-ngosan sendiri.

"Yeo aja sini Mami istirahat dulu."

Woo Hee langsung pergi setelah Yeo menggantikannya perannya sebagai ibu rumah tangga.

"Tahu nggak cerita legend pas kemah?" Yeo mulai duduk di kursi. Ia menatap adik-adiknya itu dengan serius.

"Pasti cerita hantu. Nggak mau dengar." Eun Tak menuduh duluan.

"Abang pernah waktu SMA, abang kira guru, seharian bareng, bantu anak murid eh ternyata si guru nggak datang, ketinggalan bus."

Deok Hwa bergidik. Merapat pada Yeo.

"Di bilang nggak usah cerita!"

Yeo tertawa lalu tiba-tiba wajahnya kembali menjadi serius. "Waktu itu, ketahuannya karena si guru ini nggak bisa jawab pelajaran yang biasanya dia ajar."

Eun Tak kehilangan kesabaran. Gadis itu lalu meraih pulpen di meja miliknya lalu melemparkannya pada Yeo.

Yeo terkekeh. Pria itu lalu bangkit. "Beresin ni semua, kamar ini udah kayak kapal pecah. Besok jangan sampai baterai hp habis. Paham?"

"Bang cerita lagi dong." Kata Deok Hwa menahan tangan Yeo yang sudah hendak pergi.

"Yakin?"

Eun Tak menggeleng. "Lo itu penakut jangan sok berani." Gadis itu menunjuk Deok Hwa.

How To Be A Couple GoalsWhere stories live. Discover now