15. Coy

54.2K 6.4K 50
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Pancaran sang mentari pagi menghapus titik-titik embun pada dedaunan, menghangatkan tubuh setiap insan dari udara yang dingin. Mata Orlaith menyipit, menyesuaikan cahaya yang memenuhi kedua bola matanya.

Tangannya terulur menyentuh bibirnya, mengusapnya pelan. Kemudian berpindah ke lehernya, mengusapnya juga. "Orlaith bodoh!" Rutuknya seraya menenggelamkan wajahnya ke bawah bantal.

Keintimannya dengan Eros semalam masih membekas, kenapa ia memikirkannya? Seharusnya menganggap kejadian semalam hanya sebuah angin lalu, kesenangan dan kebutuhan semata seperti interaksi non verbalnya terhadap pria lain.

Ini tidak bisa dibiarkan!

Orlaith harus segera melupakannya, menguburnya lalu bersikap biasa saja jika bertatap muka dengan Eros. Ya, harus. Eros hanya senjata yang dipersiapkan papanya untuk menghentikan sikap pemberontakannya. Eros hanya fantasinya saat dirinya masih ingusan. Ia terus merapalkannya dalam hati dan benaknya, tidak akan membiarkan keintimannya dengan Eros semalam membekas di otak cantiknya.

Sosok yang dipikirkan oleh Orlaith sedang berada dihalaman belakang. Eros menyuruh Ace mengendus sebuah benda, itu adalah heels milik Orlaith namun hanya sebelah.

"Cari pasangannya disekitar sini. Kau tidak boleh masuk ke dalam rumah. Mengerti, Ace?" Karena ini adalah heels milik Orlaith, jika Ace masuk ke dalam rumah maka yang ditemukan Ace adalah sang pemiliknya langsung.

Ace menggonggong sekali lalu membalikkan badan  untuk menuruti perintah Tuannya.

Eros bergeming ditempatnya memperhatikan Ace. Hewan yang memiliki berat 40 kg dengan tinggi 65 cm tersebut mengitari sekitar kemudian berhenti di satu titik. Ace mengendus tanah dibawahnya kemudian menggali tanah itu dengan kuku tajamnya.

Eros tersenyum bangga ketika German Shepherd tersebut berhasil menyelesaikan perintahnya dalam waktu kurang dari 5 menit. Membawa benda penemuannya dengan mulut, Ace berlari ke arah majikannya, memberikan penemuannya kepada Eros.

Menurunkan tubuh, menekuk satu lututnya. Tangan Eros terulur membelai punggung Ace. "Kau memang tidak pernah mengecewakanku."

Tiba-tiba Ace menggonggong keras dan panjang, pandangannya terpusat ke dalam rumah. German Shepherd tersebut berlari untuk menghampiri targetnya. Eros pun mengikuti kemana perginya Ace.

Orlaith yang saat ini berada di dapur untuk mengambil air minum seketika terhenyak ketika anjing milik Eros menggonggong keras. Tidak hanya itu, kini matanya melebar karena anjing tersebut berlari ke arahnya. Refleks karena ingin menyelamatkan diri, Orlaith naik ke kitchen counter.

"Pergi!" Orlaith mengusir Ace dengan kakinya. Ace terus menggonggong dan menatapnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The General's RegretWhere stories live. Discover now