01. The beginning ( I )

118K 11.1K 789
                                    

Happy reading 💕

Jangan lupa vote dan komen 😚


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Dengan mata meredup, Alice menatap pria yang sedang bergerak liar diatasnya.

"Kau sangat hot, Eros." Tutur Alice disertai desahan.

Mata Eros terpejam untuk berkonsentrasi mengejar kenikmatannya. Lantas menarik diri usai mendapatkan ejakulasi, membuang pengaman ke tong sampah, meraih celana kain dan kemeja putih yang tercecer dilantai kemudian mengenakannya.

Ekor matanya melirik Alice yang sekarang merebah diatas ranjang dengan selimut menutupi dada hingga kebawah. Wanita itu sedang bermain ponsel seraya tersenyum. "Apa yang membuatmu sesenang itu, Alice?" Tanya Eros.

"Banyak yang mengirimiku pesan, mereka mengucapkan selamat padaku." Jawab Alice tidak melunturkan senyum.

Eros mendudukkan diri ditepi ranjang. "Aku belum mengucapkan selamat untukmu. Selamat, kau pantas mendapatkannya." Eros mengecup pipi Alice.

Alice baru saja dinobatkan menjadi pewaris takhta, calon Ratu di masa depan. Posisi tersebut Alice peroleh setelah Putri Orlaith yang juga kakak Putri Alice turun takhta. Tentu Eros menyambut baik hal ini.

Alice hanya tersenyum menanggapinya.

Tangan Eros meraih ponsel yang berada disakunya setelah merasakan getaran. Menjawab panggilan tersebut.

"Jenderal, Sebaiknya Anda kemari."

"Apa yang terjadi?" Balas Eros meyakini terjadi sesuatu karena suara lawan bicaranya terdengar panik.

"Putri Orlaith dalam kondisi yang buruk sekarang, Jenderal."

Eros keluar kamar tanpa mengeluarkan sepatah katapun pada Alice. Ia memberi isyarat sosok yang berada tidak jauh darinya agar mengikutinya. Dia adalah Sersan Alex yang sebelumnya ia perintahkan untuk berjaga didepan kamar Putri Alice.

Begitu masuk kedalam kamar Orlaith, Eros membeku menatap nanar sosok Orlaith yang sekarang duduk dibawah, bersandar pada ranjang. Wajah cantik itu seolah tidak teraliri darah, begitu pucat. Ada pisau buah didekat Orlaith. Darah membanjiri marmer berwarna putih disana, darah yang berasal dari pergelangan tangan Orlaith.

Eros berlutut didekat Orlaith. "Kenapa kau melakukannya, Orlaith?" Katanya dengan tercekat.

Eros menyentuh tangan Orlaith. Ada sapu tangan membebat pergelangan tangan Orlaith, mungkin ajudan Orlaith yang melakukannya. Ia berharap pihak medis segera tiba karena darah yang keluar cukup banyak.

"Apa pedulimu, Jenderal keparat!?" Desisnya dengan nada pelan.

Eros hanya diam sembari menatap Orlaith yang sedang menatapnya penuh kebencian. Status mereka adalah bertunangan. Hanya sebuah perjodohan karena Eros tidak mungkin menolak permintaan King Philips. Ia dan Alice sepakat menjalin hubungan secara diam-diam karena hal ini.

Eros adalah kandidat terbaik yang pantas mendampingi Calon Ratu negeri ini. Terbaik dan paling pantas karena Eros berhasil mendapatkan gelar bangsawan 'Marquess'. Ia memimpin wilayah yang terletak di perbatasan. Seorang Marquess diberi kepercayaan untuk melindungi Negara dari potensi serangan Negara tetangga.

Tak disangka, beberapa hari yang lalu Orlaith menangkap basah dirinya keluar dari kamar Alice, padahal setahu Orlaith hubungannya dengan Alice sudah berakhir setelah mereka bertunangan. Sejak kejadian itu, Orlaith berkeinginan mengakhiri pertunangan mereka.

The General's RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang