11. Unexpected

57.2K 6.1K 181
                                    

Jangan lupa vote dan komen 🔥

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"Silahkan, Jenderal." Tutur Alex setelah berhasil membuka pintu kamar yang dikunci dari dalam.

Eros masuk ke dalam begitu pintu terbuka. Pandangan pertama memenuhi netra Eros adalah sosok Orlaith yang tidur tengkurap diranjang. Ia memang memaksa Orlaith tidur dirumahnya. Tidak ada pilihan lain bagi wanita itu, anak buahnya yang berjaga diluar tentu akan menghalangi Orlaith pergi dari sini.

Tujuannya menyelinap ke kamar ini hanya untuk mengambil ponsel Orlaith. Eros keluar untuk menyerahkannya pada Alex. Setelahnya ia masuk lagi ke dalam. Lantas duduk ditepi ranjang, tangannya terulur menyingkirkan rambut Orlaith yang menutupi wajah. Kemudian mengusap sisi wajah Orlaith.

Ingatan tentang Orlaith bunuh diri masih begitu membekas. Bagaimana sosok yang biasanya bermental kuat serta berperilaku liar ini dilanda kekecewaan dan keputus-asaan karena dirinya. Mengingat Orlaith bunuh diri dalam keadaan hamil anaknya, saat itu pula ingatan percintaannya dengan Orlaith menyeruak.

Seketika darahnya menderu keras, jantungnya pun berdebar kuat, matanya menggelap karena gairah yang tiba-tiba memuncak. Dan, Eros baru menyadari rasa ini hanya timbul saat bersama Orlaith. Sudah ia katakan bahwa Orlaith sangatlah sempurna, ia tidak membual mengenai hal tersebut. Bahkan dimasa lalu, Orlaith tidak perlu bersikap aktif terlebih dahulu seperti apa yang dilakukan Alice demi memantikkan api gairahnya. 

Melakukan hubungan intim dengan Orlaith dan ternyata dirinya adalah yang pertama untuk wanita ini, rasa itu masih terbayang hingga sekarang. Sebuah kepuasan yang memenuhi seluruh nadinya, jiwa dan raganya pun juga ikut terpuaskan. Entah mengapa Eros tidak ingin mengubah masa lalunya tentang hal itu. Melihat Orlaith bercumbu dengan pria lain membuat rasa posesif memenuhi dirinya. Ya, ia tidak ingin ada pria lain yang menyentuh calon tunangannya.

Beranjak dari sana untuk keluar kamar. Eros bisa kehilangan kewarasan jika lama-lama disuguhkan pemandangan Orlaith yang tidur dengan pakaian minim seperti itu.

Apakah sebenarnya dimasa lalu sama halnya dengan Orlaith, yaitu dirinya juga sudah mencintai wanita ini? Rasa penyesalan di masa lalu begitu menggelayut, tapi rasa tidak nyaman atas tingkah polah Orlaith masih menyeruak hingga sekarang. Bagaimanapun, Eros menginginkan yang terbaik untuk masa depannya, salah satunya adalah memilih pendamping yang tepat untuk dirinya.

Ini memang sebuah perjodohan yang tidak mungkin dapat ditolak. Ia tidak mungkin mengulangi kesalahan yang sama yaitu bermain perasaan terhadap wanita lain karena ketidaknyamanannya atas perilaku Orlaith. Yang harus ia lakukan adalah mengubah Orlaith menjadi wanita yang sesuai dengan harapannya.

*****

Matahari sudah menampakkan diri, sinarnya menghangatkan seluruh makhluk hidup di semesta. Netra Orlaith mengerjap, menyesuaikan cahaya yang merasuk kedalam bola mata indahnya. Lantas menggeliat pelan seraya mengedarkan pandangan ke sekitar. Rumah Eros. Ya, pria itu memaksanya tidur disini semalam. Selain anjing yang bernama Ace, anak buah Eros yang berjaga dirumah ini menghalanginya untuk keluar dari sini.

Ketukan terdengar, Orlaith melangkahkan kaki untuk melihat siapa yang mengetuk pintu. Itu adalah pelayan yang bekerja dirumah ini. Pelayan tersebut memberikan paperbag berisi pakaian dan beberapa perlengkapan wanita.

The General's RegretWhere stories live. Discover now