02. The Beginning ( II )

101K 10.2K 384
                                    

Jangan lupa vote dan komen 😚


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Seantero Wyan masih berduka. Setelah kematian Putri Orlaith, King Philips belum sadarkan diri hingga sekarang. King Philips mengalami serangan jantung setelah kepergian Putri tercintanya.

Eros melangkahkan kaki menuju kamar Alice. Sudah beberapa hari ini ia tidak bertemu dengan Alice. Kenyataan Orlaith meninggal karena dirinya, berhasil memporak-porandakan kehidupannya. Ya, Eros masih dilingkupi penyesalan. Mungkin karena penyesalan ini juga, Eros berniat memutuskan hubungannya dengan Alice.

Bunyi desahan menyeruak kedalam indra pendengaran Eros begitu dirinya membuka pintu. Itu adalah suara desahan Alice. Bergeming ditempat, menatap dua sosok didepan sana dengan tajam dan rahang mengetat.

Bukan cemburu atau sakit hati. Eros marah pada dirinya sendiri setelah melihat kenyataan ini, rasa sesal semakin menjadi-jadi. Karena kebodohannya yang lebih memilih Alice, Orlaith yang menjadi korban.

"Jadi ini yang kau lakukan dibelakangku?" Suara Eros menghentikan percintaan dua insan disana.

Eros tersenyum miring begitu pria yang bercinta dengan Alice menoleh ke arahnya. Itu adalah anak buahnya yang menjadi ajudan pribadi Alice.

Andre, pria lawan main Alice langsung pucat pasi melihat keberadaan Eros. Seketika dirinya turun dari ranjang. Mengenakan pakaiannya. Setelahnya ia menghampiri sosok Eros yang sedari tadi berwajah ketat.

"Jenderal, saya....," perkataan Andre terputus setelah Eros memukul pelipisnya dengan pistol, kemudian menodongkan pistol tersebut ke wajahnya.

"Keluar!" Desis Eros, matanya terpusat pada Alice disana. Wanita itu justru bersikap santai, tidak terpengaruh sama sekali, apalagi merasa bersalah. Bahkan wanita ini berbagi kenikmatan setelah kakaknya meninggal dan King Philips juga belum sadarkan diri. Apa selama ini ia salah mengenali sosok Alice?

Alice menghampiri keberadaan Eros setelah kepergian Andre. "Kau marah?" Ia melingkarkan kedua tangannya ke leher Eros. "Aku hanya bersenang-senang dengan pengawalku, tidak lebih." Imbuhnya.

Masih bertahan dengan ekspresi sebelumnya, menatap tajam netra wanita yang sekarang tidak mengenakan sehelai benangpun.

Eros memundurkan kepala ketika Alice ingin menciumnya. "Bersenang-senang katamu? Ternyata aku salah mengenalimu selama ini!" Eros menyingkirkan tangan Alice dari tubuhnya.

"Kau benar-benar marah?" Alice masih bersikap santai.

"Ternyata kau tidak lebih baik dari Orlaith!" Desis Eros dengan rahang mengetat.

Alice menarik sudut bibirnya, "Kenapa kau membawa-bawa nama Orlaith? Dia sudah mati! Ah, jangan-jangan kau sudah jatuh cinta pada Orlaith?" Kekehnya.

"Tidak perlu berlebihan, Eros. Kau pikir aku tidak tau selama ini kau bercinta dengan Orlaith dibelakangku?" Imbuhnya.

"Itu tidak sengaja! Berbeda denganmu! Aku dan Orlaith dalam keadaan hangover saat itu!"

"Tidak sengaja ya?? Kau menidurinya tidak hanya satu kali, Eros." Alice tersenyum mengejek.

Yang dikatakan Alice benar adanya. Eros memang tidak dapat menolak pesona Orlaith. Walau Orlaith dikenal sebagai Putri pemberontak, sering bergonta-ganti teman kencan namun saat mereka melakukannya, Orlaith masih murni. Ya, dirinya adalah orang pertama yang memasuki Orlaith. Setelah kejadian itu, ia ingin mengulangi percintaan mereka lagi dan lagi.

The General's RegretWhere stories live. Discover now