Side Story Pt.2 (Curious)

22.1K 2.5K 147
                                    

SEB - Seaside_Demo
.
.
.

🎶Cupid hit me with a bullseye
Hit hard so I wanted to cry
Girl, I wanna be with you

Gay bukan penyakit menular.

Namun bagi Thommas, Sammuel adalah virus.

"Pas nggak?"

Thommas masih belum bisa memastikan jelas apakah ia benar-benar gay atau hanya merasa tertarik karena selama ini, selama ia hidup, Thommas tidak pernah menemukan anak laki-laki seperti Diva.

"Lu..nyokap lu ngidam apaan pas hamil lu Div? pengen anak cewek ya orang tua lu?" Diva menaikan alisnya mendengar ucapan Thommas.

"Apanya?"

Thommas kembali diam dan duduk diatas kasur milik Diva, lelaki itu sudah berganti baju milik ayah Diva karena pakaian miliknya jelas tidak muat.

"Lupain aja Div." Ucap Thommas tidak ingin memperpanjanh obrolan yang dirasanya tidak terlalu penting itu.

"Ini dimakan dulu, kamu kalo sendirian disini kapan-kapan bisa nginep aja lagi ya kan Div? Diva sama sekali nggak pernah bawa temen nginep." Thommas sedikit canggung ketika wanita, ibu dari Diva itu datang membawa nampan berisi bubur lengkap berisi sayuran dan daging serta air dan obat untuknya itu.

Thommas merasa berada disituasi asing yang baik, namun semuanya tetap terasa canggung meski sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena nampaknya seisi rumah itu nampak kondusif.

"Guntur yang ada kesini lagi Div?" Thommas meninum airnya saat mendengar nama lelaki yang sangat menganggunya itu disebut, siapa lagi kalau bukan Guntur.

Thommas sebenarnya tahu jika teman Diva satu-satunya adalah Guntur, namun semenjak Sammuel memonopoli lelaki itu kini Diva sangat jarang bisa bersama dengan Guntur meski sebenarnya tidak ada masalah diantara keduanya.

"Kamu sekelas sama Div, namanya siapa ya? belum kenalan." Wanita itu nampak antusias, mengingat Diva merupakan anak yang tertutup, melihat anaknya bisa membuat pertemanan merupakan sebuah kesenangan bagi wanita itu.

"Sekelas, semeja juga, Thommas tante." Ucap Thommas dengan nada sopan yang terdengar kaku dan lucu, setidaknya ia telah berusaha.

"Ohh.. Thommas, Yaudah kamu istirahat aja ya, kasian sakit mana sendirian lagi kamu." Wanita itu berjalan keluar dan menutup pintu menyisakan Diva dan Thommas yang masih terdiam.

"Nyokap lu cantik."

"Guntur juga bilang itu, sayangnya udah punya suami." Thommas tertawa kecil mendengar ucapan remaja itu, Diva melihat Thommas yang masih nampak berkeringat dingin namun wajahnya sudah tidak sepucat sewaktu ia disekolah.

Diva yang duduk diatas kursi yang ia tarik kedepan Thommas itu masih setia memperhatikan lelaki itu menghabiskan bubur dimangkuknya, bahkan Diva terlihat sangat perhatian akan setiap gerak-gerik yang dilakukan Thommas.

🎶 I wanna pick you up
Picnics in the back of my pick up truck
Got drinks and movies and snacks for us
Kissing on ya neck like Dracula

Thommas meletakan mangkuk yang telah kosong itu keatas meja, ia sedikit tersentak saat Diva kembali menyentuh pelipisnya, Lelaki itu masih belum terbiasa dengan skinship yang mengejutkan dari Diva.

SOFTCORE [COMPLETE]Where stories live. Discover now