23. Fearless

38.5K 3.8K 162
                                        

Apa arti kehilangan sesungguhnya?

Merasakan kekosongan? mendapat penyesalan? terhantui tidak berkesudahan atau tidak pernah bisa mengikhlaskan?

Beberapa orang merasa jika kehilangan adalah sebuah bencana yang besar. Mulai dari kehilangan harta, tahta, keluarga, orang terkasih, teman, hingga benda sedarhana bisa membuat seseorang menggila.

Tidak ada yang bisa mengerti perasaan orang yang kehilangan, sebagian mengatakan semuanya akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu namun ada juga yang tidak bisa sembuh dari luka lama dan membuat luka baru.

Pernah mendengar tentang kematian karena rasa sedih berkepanjangan? Dimulai dari rasa kosong hingga bingung, kehilangan nafsu makan, organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya dan hanya tinggal menunggu waktu kematian datang.

Ilma adalah korban dari dua kenangan buruk secara beruntun dalam dua tahun, masa kecilnya sangat buruk dan membuat trauma itu menjadi core memory nya.

"Guntur, kamu mulai dari sekarang ikut bapak ya." anak yang masih berusia 15 tahun itu hanya diam, ia sama hanya mengangguk sebagai jawaban.

Guntur menatap Ilma yang terbaring diranjang rumah sakit dengan banyak alat penopang kehidupan itu, Detak jantung yang lemah terlihat dari monitor hemodinamik disamping ranjan tempat gadis kecil itu terbaring.

Guntur tidak mengatakan apapapun dan berjalan keluar seorang diri, berjalan dikoridor dan melangkah tanpa tujuan, ini semua baru baginya.

Anak itu duduk disebuah kursi yang ada dibagian paling sepi rumah sakit itu, Angin sehabis hujan menerpa tubuhnya, tidak ada reaksi apapun, anak laki-laki itu hidup seperti robot.

Guntur terlahir dari pasangan kaya raya yang bahagia, orang tuanya menikah pun didasari cinta, harusnya hidupnya bahagia.

Namun kenyataannya tidak, Saat duduk dibangku kelas dua SD remaja itu terpaksa dipisah dari keluarganya dan tinggal bersama nenek serta kakeknya dikarenakan prilaku menyimpang yang membahayalan dari Guntur, anak kecil yang seharusnya bermain dan belajar itu nampaknya tidak seperti anak pada umumnya.

Guntur tergolong anak yang pendiam bahkan tidak mudah membangun hubungan dengan orang lain, ia pemalu dan sulit bersosialisasi, meyebabkan masa kecilnya sangat tertutup, berbeda dengan Denis kakak laki-lakinya yang berbeda dua tahun itu, ia anak yang ceria dan mudah bergaul, semua orang dapat dengan cepat menyukainya.

Semua masalah berasal dari Guntur yang melihat kakak laki-lakinya itu terjatuh akibat dorongan salah satu temannya, hal itu sebenarnya sepele karena mereka sedang bermain namun guntur yang memiliki kecenderungan emosi tidak stabil mengira jika anak itu menyakiti keluarganya.

Guntur yang saat itu masih berusia 8 tahun hampir membunuh seseorang hanya karena masalah sepele, ia memukuli dan menghantam anak itu dengan berbagai macam benda yang dapat ia temui.

Orang tuanya sadar jika Guntur tidak dapat dibiarkan seperti itu.

Guntur di diagnosa sebagai Psikopat diusianya yang masih tergolong muda. Kedua orang tuanya terpaksa mengisolasi anak itu untuk rentang waktu yang tidak dapat ditentukan untuk ditangani lebih lanjut dengan pihak yang berpengalaman, menghidari masalah lebih lanjut mengingat ia masih memiliki 2 saudara lain.

Semua berjalan normal pada awalnya, Guntur sendiri bukan orang yang dapat mengamuk tanpa alasan.

Selama tidak ada sesuatu yang memicu emosinya lelaki itu adalah manusia biasa.

Tumbuh tanpa figur orang tua membuat Guntur dewasa bahkan sebelum waktunya, lelaki itu cerdas, tidak pernah merepotkan orang sekitar dan selalu menyelesaikan semua masalahnya sendiri dengan baik.

SOFTCORE [COMPLETE]Where stories live. Discover now