21. Vidio call in grup

Start from the beginning
                                    

"T-tapi tuan, devisi keuangan disini belum ada gantinya, mereka bilang laporan pelamar belum konkrit dan masih membutuhkan waktunya satu bulan."

"Lakukan itu. Saya yang akan mengawasi mereka langsung."

"Tuan muda, gak jadi pulang besok?"

"Nggak."

Syasha mengerjabkan mata, tenggorokannya terasa kering mendadak dan tubuhnya membeku. "Abang."

Suaranya bahkan serak.

King, Samuel, Revan dan Marvel hanya diam melihat pemandangan El yang terlihat sangat profesional dengan segala kerjaannya.

"Sayang, nanti abang ke mansion, ya."

Syasha bahkan tak begitu bahagia saat Samuel yang super sibuk tiba-tiba ingin datang ke mansionnya.

Revan meringis saat sadar Marvel menatapnya tajam.

Marvel menghela nafas berat, kemudian ia merangkul pundak adiknya dan menariknya ke dada bidangnya.

"Keren ya?"

"Mana ada kerennya," jawab Syasha kesal. "Abang El sok banget."

Marvel terkekeh. "Kalo abang denger nanti sedih."

"Syasha gak sedih," kilah Syasha, namun Marvel tahu itu bohong. Mata adiknya berkaca-kaca, bahkan suaranya sangat serak sejak tadi.

"El yang sedih."

Syasha mengatup bibirnya. Kemudian ponsel ditangannya di ambil Revan dan cowok itu mencoba memanggil El dengan suara keras.

"ELLLL!"

Marvel berdecak menatap cowok itu. "Diem deh Van, capek gue sama lo."

Revan melirik singkat, kemudian dia kembali mencoba menarik perhatian El yang baru saja menyelesaikan pembicaraannya dengan seseorang yang mungkin bawahannya.

"EL ANJING!"

"Revan gua bunuh ya lo!" Marah Samuel namun tak di hiraukan Revan.

"ELLL!"

Akhirnya El menatap ke arah ponselnya, dia mengangkat alis, lalu mengambil ponselnya dan membesarkan volume suara yang ternyata sejak tadi di mute olehnya.

"Sorry, tadi langsung di tinggalin telfonnya," ujar El tak sedikitpun terlihat rasa bersalah. "Kenapa nelfon?" lanjut El sambil menatap  datar saudara-saudaranya yang tengah menatapnya juga.

Revan mendengus tak percaya, rencana yang padahal ingin membantu El berbicara pada Syasha justru membuatnya terkena masalah lagi.

"Syasha anjir!"

El menatap tak mengerti.
"Dia kenapa?"

"Liat sendiri nih!" ngegas Revan sambil mengarahkan kameranya ke arah Syasha yang tengah sesegukan di pelukan Marvel. Entah sejak kapan, bahkan King dan Samuel sama terkejutnya melihat adiknya menangis.

"SYASHA?" ucap mereka bersamaan.

***

Syasha kembali terbangun, kali ini jam menunjukkan pukul setengah tiga, Syasha sudah tak berani keluar kamar karena pasti semua lorong mansion sudah gelap.

Akhirnya, Syasha hanya menatap langit-langit kamar. Matanya bengkak sebab menangis seharian, tubuhnya juga sedikit pegal karena terlalu lama tiduran. Syasha tahu beberapa kali daddynya masuk ke dalam kamarnya, terakhir saat dia terbangun di tengah malam, pukul dua belas dia terbangun sebab pintu terbuka dan merasakan tangan dingin daddynya serta bisikan lembut menenangkan yang membuatnya nyaman.

Daddynya pasti khawatir, makan malam tadi saat daddynya ke kamar dan menyuapinya, Syasha memang merasa lebih banyak diam. Tidak banyak tingkah juga, bahkan saat diberi hadiah oleh Marvel tak ada ekspresi yang keluar dari wajah Syasha. Terakhir tangisan yang tak berhenti cepat saat bertelfonan dengan semua abangnya di grup whatsapp.

Huhh

Syasha mengingat abangnya lagi. Dia rindu. Dan akhirnya Syasha kembali memilih menutup matanya dan berusaha tidur kembali untuk melupakan kerinduannya.

Syasha berharap besok abangnya pulang dan memeluknya, dia yakin abangnya tidak sejahat itu setelah melihat tangisannya yang tak berhenti. Abangnya tak akan membiarkannya bersedih terlalu lama.

Syasha yakin.

Abangnya pasti pulang. Besok ... atau lusa nanti. Syasha yakin. Dan keyakinan itu membuatnya kembali tersenyum di saat akan terlelap. Dan kembali terjaga saat merasa ada yang menyelinap masuk ke kamarnya.

Pasti daddy.

TBC.

Minal aidzin walfaidzin semuaaaa, pembaca aku yang baik hatii maafin author yang selalu telat update yaaa. Pokoknya kalo author banyak salah, mohon di maafin, karena author manusia juga heheh^^

Senang bisa bertemu kalian, btw thr-nya update aja yaa.

Double? Okee!

Buttt, let's vote and comment!

Syasha (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now