FALL WINDS | 37

2.2K 520 179
                                    

Ujian tengah semester tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ujian tengah semester tiba. Sebagian besar murid menghabiskan waktu istirahatnya dengan belajar; ada yang di kelas, di kantin, dan di taman sekolah. Jungwon sendiri memilih untuk belajar di tempat kesukaannya: bangku yang melingkari pohon besar itu.

Namun, Jungwon tak bisa fokus pada materi yang kemungkinan besar akan muncul di soal mata pelajaran berikutnya. Dia terus saja memikirkan ucapan Jongseong yang mengatakan bahwa Riki adalah hantu.

Jungwon benar-benar tidak menyangka, terkejut sekali rasanya. Dari semenjak kejadian di jembatan itu, dia tidak bertemu Riki sama sekali. Teman misteriusnya tersebut tak datang seperti biasanya.

“Jika kau memang hantu, bukan suatu kesalahan, kan, kalau tetap berteman?” Jungwon bicara sendiri. Pertanyaan itu dilontarkan pada Riki.

“Aku akan kembali sendirian jika berhenti berteman denganmu, Riki-ya. Aku tak mau seperti itu lagi. Nanti, siapa yang akan menghiburku saat sedih? Siapa yang akan menjadi tempat berkeluh-kesahku lagi?”

“Tak ada. Tak ada yang mau berteman denganku. Aku tak peduli kau hantu atau bukan. Aku akan tetap menghargaimu. Hanya kau yang mau mengulurkan tangan padaku untuk berteman. Karena dirimu, aku jadi tahu bagaimana rasanya memiliki seorang teman.”

Jungwon terus bicara sendiri. Tanpa diketahui olehnya, Jaeyoon yang duduk di belakang pohon itu mendengarkan. Tidak, dia tak mengikuti Jungwon. Hanya saja, ketika melihat adik bungsunya itu duduk di bangku pohon besar membuat dia tertarik untuk datang karena biasanya Jungwon akan bicara sendiri. Dan jujur, itu membuatnya merasa aneh sekaligus penasaran.

“Apa? Jadi, dia punya teman? Dan temannya itu hantu? Sungguh? Apa itu alasan mengapa dia bicara sendiri?” — Jaeyoon.

• • •

“Untuk apa kau datang ke sini?” Riki bertanya pada Jongseong yang mendatangi ruang seni. Mereka saling berhadapan dengan jarak yang tak dekat. Bagaimana bisa Jongseong mendapat izin untuk masuk ke sekolah?

“Untuk menemuimu,” jawab Jongseong. Ruang seni sedang tak didatangi siapa pun. Lagi pula, sekarang semua murid sedang sibuk mengerjakan soal ujian, jadi dia sangat leluasa untuk menemui dan bicara dengan Riki.

“Jauhi Jungwon, jangan berteman lagi dengannya,” suruh Jongseong, langsung ke inti pembicaraan.

“Kenapa? Hanya karena aku dan dia berbeda, kami jadi tak bisa berteman?” tanya Riki.

Eo, benar. Hantu tetaplah hantu. Jangan mencoba untuk membuat koneksi dengan manusia. Kau tahu? Kau akan membahayakan Jungwon. Aku sangat yakin, kejadian tempo hari adalah perbuatanmu. Kau menghasut Jungwon untuk mengakhiri hidup, 'kan?”

“Bagaimana kau bisa sangat yakin?” Riki menyahuti dengan santai.

“Karena aku tahu. Jika bukan perbuatanmu, untuk apa kau ada di jembatan itu? Jangan mencoba mengelak. Meski kau bersikap baik pada Jungwon, kau tetaplah hantu yang bisa bersikap jahil kapan saja. Aku tak bisa percaya padamu,” jelas Jongseong.

[✓] FALL WINDSWhere stories live. Discover now