FALL WINDS | 40

2.1K 510 321
                                    

Ceklek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ceklek

Dengan pelan, kakinya melangkah masuk ke ruang rawat Sunoo. Sebisa mungkin tak menimbulkan suara agar Heeyoung dan Heeseung tak terbangun. Dia menghampiri Sunoo—target utamanya—yang sedang tertidur di ranjang pasien.

Semakin mendekat, dia mengeluarkan pisau yang disembunyikannya. Hari ini harus menjadi hari terakhir Sunoo hidup. Anak itu harus mati.

Sunoo yang tidak tertidur pulas pun membuka matanya perlahan-lahan. Melihat seseorang tengah memandangnya tajam, membuat dia terkejut hingga jantungnya berdetak cepat.

“Hari ini, kau harus mati!” kata orang itu dengan tegas. Tak lama kemudian, dia mengangkat sebilah pisau yang dibawanya, dan ...

“BUNDAAAA!!!” Sunoo bangun dari posisi tidurnya dengan penuh keterkejutan dan juga ketakutan. Keringat dingin langsung membasahi pelipis. Lewat elektrokardiogram, detak jantungnya tidak normal. Sunoo langsung merasa kesakitan.

Sunoo-ya!” Heeyoung yang awalnya sedang tertidur segera menghampiri Sunoo.

“Bu—bunda ... aku takut. Aku takut.” Sunoo menangis. Tangannya masih memegangi dada karena terasa sakit. Melihat Sunoo yang menangis, membuat Heeyoung panik. Dengan cepat, dia menekan tombol agar dokter segera datang.

“Apa yang terjadi? Jangan takut, bunda bersamamu,” kata Heeyoung, lalu menarik Sunoo ke dalam dekapan.

Dalam dekapan bundanya, Sunoo menangis lebih banyak. Takut dan sakit bercampur menjadi satu. Mimpi yang dialaminya barusan benar-benar menakutkan.

Jungwon ... hendak menikam jantungnya.

• • •

Di kelas, Jungwon kembali ke tempat duduk setelah menyerahkan kertas soal dan juga kertas jawaban. Hari ini, dia tak bisa fokus. Pikirannya terus tertuju pada Sunoo. Dia mengkhawatirkan kakaknya itu. Sunoo masuk rumah sakit hingga tak bisa mengikuti ujian.

“Aku harap, Sunoo hyung baik-baik saja,” ucap Jungwon dalam hati setelah duduk di kursinya. Tak lama kemudian, pengawas ujian pamit dan memperbolehkan seluruh murid beristirahat.

Saat sedang merapikan peralatan tulis, Hansung datang menghampiri. Anak nakal itu bersedekap dada sambil memperhatikan Jungwon yang tak mau melihat padanya. Mungkin karena takut.

Hansung tersenyum miring.

Ya, di ujian kali ini, aku akan menang. Aku akan mengalahkanmu,” ucap Hansung dengan penuh percaya diri. Jungwon tak mau menanggapinya. Sesaat kemudian, Hansung mencondongkan tubuh dan berbisik, “Aku, punya semua jawaban soal ujian.”

Jungwon membulatkan mata. Setelah Hansung kembali berdiri tegak, dia menoleh.

Hansung-ah.”

[✓] FALL WINDSWhere stories live. Discover now