FALL WINDS | 27

2.2K 528 118
                                    

Alhamdulillah gk double update 🤲🏻

Kalo ada typo di part ini langsung tandain aja ysy 😊🙏🏻

Selamat membaca~

Jungwon menyandarkan kepala ke jendela bus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon menyandarkan kepala ke jendela bus. Matanya memandang ke luar; memperhatikan objek-objek dengan tatapan kosong. Sekarang ini, dia sedang berada di perjalanan menuju sekolah.

Ketika bus berhenti di lampu merah, Jungwon tak sengaja mengarahkan atensinya ke sebuah mobil pribadi yang berhenti tak jauh dari bus. Melihat sosok Sunoo berada di kursi depan yang kacanya sengaja diturunkan, membuatnya duduk tegak lagi.

Jungwon melihat Sunoo tengah tersenyum cerah sambil bicara dengan sang bunda.

Setelah beberapa hari dirawat, Sunoo kembali diizinkan bersekolah. Dokter bilang, kondisinya tidak sebagus dulu, karena itu Sunoo harus semakin diperhatikan dan jangan beraktivitas terlalu berat.

“Kenapa harus Sunoo hyung yang sakit? Kenapa bukan aku saja?” Jungwon bertanya dalam hati. Matanya masih setia memperhatikan Sunoo yang sedang mengobrol dengan bundanya di mobil itu.

Beberapa saat terjebak lampu merah, bus kembali melaju. Jungwon terus memperhatikan mobil bundanya hingga melaju mendahului bus yang dia tumpangi.

Jungwon mengembuskan napas. Di saat saudaranya yang lain diantar menggunakan mobil oleh sang bunda, hanya dia yang selalu menaiki bus. Rasa iri itu memang selalu ada, tapi tak sampai membuat Jungwon benci karena di anak-tirikan. Masih diizinkan tinggal bersama saja sudah membuatnya sangat bersyukur.

Jungwon harap, suatu hari nanti kehadirannya akan disukai sang bunda. Selain itu, mendapat kasih sayang dari bundanya adalah tujuan hidup dia saat ini.

• • •

“Yoon Jungwon.”

Jungwon segera beranjak dari kursi untuk menerima hasil ulangan harian dari pak Lee. Kakinya melangkah cepat. Dengan jantung yang berdebar, dia menerima selembar kertas dari guru matematikanya tersebut.

Sembilan puluh, itulah nilai yang didapat Jungwon di ulangan matematika kali ini. Sangat memuaskan, karena itu dia tersenyum senang.

“Nilai yang bagus. Pertahankan sampai ujian semester nanti,” ucap pak Lee.

“Baik, Pak. Terima kasih.” Jungwon membungkukkan badan dengan perasaan senang. Setelah itu, dia kembali ke bangkunya tanpa menyadari bahwa Hansung memperhatikan dengan tak suka.

“Pelajaran hari ini sampai sini dulu. Jangan lupa pelajari ulang agar di ujian semester nanti nilai kalian berada di atas rata-rata,” kata pak Lee sebelum meninggalkan kelas. Selepas mendapat sahutan dari para murid, guru berkacamata itu pun melangkah pergi.

[✓] FALL WINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang