FALL WINDS | 06

2.7K 521 70
                                    

Jungwon berhenti di depan gerbang yang sudah tertutup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jungwon berhenti di depan gerbang yang sudah tertutup. Napasnya tersengal-sengal karena berlari dari halte. Hari ini, dia terlambat datang karena semalam begadang; mengerjakan apa yang diperintahkan Jaeyoon. Sunoo dan dua kakak kembarnya sudah berangkat lebih dulu tanpa dirinya karena diantar sang bunda.

Bisa saja tadi Jungwon meminta Heeseung untuk mengantarnya ke sekolah pakai mobil lain, tapi Heeseung masih tertidur dan Jungwon tak mau mengganggunya.

"Paman. Paman." Jungwon memanggil penjaga sekolah yang biasanya ada di pos. Tak lama, penjaga sekolah itu memunculkan diri dan segera berjalan menghampiri.

"Astaga, kenapa baru datang? Bel sudah berbunyi sepuluh menit lalu. Kau tidak bisa masuk," kata penjaga itu.

"Paman, bantu aku hari ini. Aku tak mau jika harus pulang. Aku harus sekolah. Tak apa diberi hukuman juga asal aku bisa masuk," mohon Jungwon. Penjaga sekolah itu menggaruk kepalanya karena bingung.

"Tapi, Nak, paman tidak punya wewenang. Kau tidak bisa masuk."

Di saat keduanya bingung karena tak tahu harus bagaimana, seorang guru yang tengah berkeliling tak sengaja melihat Jungwon. Guru pria itu lantas berjalan menghampiri.

"Kenapa ini?" tanya guru itu begitu sampai.

"Pak Kang, siswa ini terlambat," ungkap si penjaga.

"Biarkan dia masuk. Saya akan memberinya hukuman," kata pak Kang. Si penjaga segera membuka gerbang untuk membiarkan Jungwon masuk.

Setelah membungkuk untuk berterima kasih pada si penjaga karena sudah membuka gerbang, Jungwon pergi mengikuti pak Kang yang hendak menghukumnya. Mau tak mau, Jungwon harus menerima hukuman dengan ikhlas. Dia tak bisa menolak ataupun kabur karena sadar bahwa sudah sangat terlambat datang ke sekolah.

• • •

Jungwon terduduk lemas di tengah-tengah hukumannya. Pak Kang menyuruh dia untuk jalan jongkok memutari lapangan sebanyak tiga kali. Hukuman itu salah satu yang paling dihindari murid-murid karena akan berefek pada kaki mereka. Contohnya seperti lemas dan tak kuat dibawa berjalan.

Jungwon mendongak ke atas. Matahari sudah mulai bersinar terik. Selain lelah dan kakinya terasa begitu lemas, Jungwon juga merasa pusing; sepertinya efek belum sarapan. Meskipun pak Kang tak terus memantau, Jungwon tetap tak bisa menghindari hukuman. Jika ketahuan seperti itu, entah hukuman keras apa yang akan didapatkannya.

"Nasibku kenapa seperti ini?" Jungwon bergumam, lalu kembali melanjutkan hukumannya.

Setelah hampir satu jam, akhirnya Jungwon menyelesaikan hukumannya. Kini, dia duduk di tangga yang menghadap ke arah lapangan. Biasanya, yang berolahraga akan duduk di tangga itu.

Karena tak punya air untuk di minum, alhasil Jungwon hanya beristirahat saja sembari memijat-mijat kedua kakinya yang terasa begitu lemas; diajak jalan pun tidak cukup kuat.

[✓] FALL WINDSWhere stories live. Discover now