FALL WINDS | 50

2.4K 539 131
                                    

“Jongseong-ah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jongseong-ah ...”

Jongseong memandang seorang wanita yang berdiri dalam radius beberapa meter di depannya. Wanita berpakaian putih itu tersenyum teduh, membuat Jongseong terhipnotis.

“Ibu ...” ucap Jongseong dengan pelan.

“Beritahukan semuanya pada Jungwon, ya?” pinta ibunya. “Selalu jaga dia, jangan biarkan sesuatu melukai fisik dan hatinya lagi,” tambah wanita itu kemudian.

Belum sempat Jongseong membalas, seseorang yang memasukkan kode pintu membuat kepalanya otomatis menoleh. Melihat ke tempat semula, dia sudah tak mendapati sosok ibunya.

“Aku pulang,” ucap Jungwon sembari masuk ke dalam rumah. Kiranya sudah lima hari dia tinggal bersama Jongseong. Selama lima hari pula, Heeseung belum terbangun dari komanya. Jungwon sering berkunjung ke rumah sakit meski secara diam-diam.

Eo, Jungwon-ah, lapar tidak? Hyung sudah memasak makanan untukmu. Ayo makan bersama,” ajak Jongseong sambil beranjak dari sofa.

“Aku sudah makan, Hyung,” ungkap Jungwon.

“Benarkah? Dengan siapa?”

“Sunghoon hyung dan Jaeyoon hyung. Tapi jangan khawatir, aku akan memakan apa yang telah hyung masak. Aku izin mandi dulu, ya?”

Jongseong tersenyum dan mengangguk. Jungwon melangkah pergi meninggalkannya yang terdiam sambil berdiri. Hubungan Jungwon dan kedua kakak kembarnya sudah mulai membaik meskipun masih ada rasa gengsi dalam diri Sunghoon serta Jaeyoon. Tapi Jongseong tetap bersyukur, akhirnya Jungwon bisa merasakan kehangatan saudara.

Jungwon-ah,” panggil Jongseong saat Jungwon hendak pergi ke kamar mandi yang memang terpisah dengan kamar.

“Iya, Hyung?

“Setelah mandi, hyung ingin membicarakan sesuatu.”

Jungwon menekuk alis. Sesuatu?

“Tentang segala hal yang selama ini disembunyikan darimu.”

• • •

Di rumah sakit, Heeseung masih berbaring; memejamkan mata dengan begitu rapatnya. Tak ada pergerakan sama sekali. Heeyoung yang setia menunggu pun tak bisa menghilangkan kesedihan. Banyak menangis hingga matanya sembap serta wajahnya terlihat lelah.

“Kapan kakakmu akan bangun?” Heeyoung bertanya dengan nada lemah pada Jaeyoon yang duduk di sebelahnya di sofa panjang.

“Sebentar lagi. Heeseung hyung akan segera bangun, Bunda. Percayalah padaku. Sekarang, bunda makan, ya?” Jaeyoon membujuk sang bunda yang selalu menolak makan. Dan lagi-lagi, bundanya itu menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa dia tak lapar.

“Bunda, makan sedikit saja. Jika Heeseung hyung bangun dan mengetahui bahwa bunda sulit makan, dia akan mengomeli bunda,” ucap Jaeyoon. Dia berusaha untuk membujuk bundanya agar mau makan.

[✓] FALL WINDSWhere stories live. Discover now