FALL WINDS | 25

2.3K 499 235
                                    

PLAK!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PLAK!

Suara tamparan itu terdengar keras di ruang rawat Sunoo. Sunoo yang menyaksikan bundanya menampar Jungwon pun hanya bisa diam memperhatikan. Di sisi lain, Jungwon menundukkan kepala; menahan rasa perih dari tamparan keras sang bunda.

Petang ini, sepulang sekolah Jungwon datang ke rumah sakit untuk melihat kondisi Sunoo, tapi berakhir mendapat kemarahan sang bunda karena dikira habis berkelahi. Sebab, ada luka lebam di wajahnya akibat ulah Hansung.

“Berkelahi? Iya?!”

Jungwon menggelengkan kepala. Sesaat kemudian sang bunda memukul kepalanya, dan Jungwon hanya bisa diam menerima semua itu.

“Jika tidak berkelahi, lalu kenapa wajahmu seperti itu?!”

“Aku dipukuli, Bunda,” ungkap Jungwon tanpa mengangkat kepalanya.

“Dipukuli? Haruskah bunda percaya? Dari dulu alasanmu selalu sama! Jika berkelahi, mengaku saja. Kalau pun memang benar dipukuli, itu mungkin karena kau membuat masalah. Dasar anak nakal!”

BUK!

Kepala Jungwon kembali mendapat pukulan. Di ranjang sana, Sunoo tersenyum puas melihatnya. Entah mengapa, rasanya begitu menyenangkan melihat si bungsu itu dimarahi sang bunda.

“Bunda, aku tidak nakal. Aku sungguh dipukuli. Ada yang menggangguku di sekolah. A—aku ingin pindah, Bunda,” ungkap Jungwon sambil menatap bundanya.

“Pindah? Enak sekali, ya, kau meminta seperti itu?”

“Bunda, dia sedang beralasan saja. Jangan di dengarkan. Di sekolah, dia memang pencari masalah. Jadi, pantas saja dipukuli,” celetuk Sunoo dari ranjang, membuat Jungwon dan bundanya menoleh bersamaan.

Hyung, tidak seperti itu,” kata Jungwon sambil menggelengkan kepala. “Bunda, yang dikatakan Sunoo hyung tidak benar. Aku tidak seperti itu. Aku tak pernah mencari masalah.” Jungwon berusaha meyakinkan bundanya yang sudah kembali memandang marah padanya.

“Menurutmu Sunoo berbohong? Begitu?”

Jungwon menunduk. Dia tak berani menganggukkan kepala, bisa-bisa bundanya semakin marah. Di dunia ini, Sunoo selalu dipercayai; berbeda dengannya yang hanya mendapat kepercayaan Heeseung saja. Seberusaha apa pun dirinya membuat sang bunda percaya, bundanya itu tak akan pernah percaya.

“Jawab! Kenapa diam saja? Menurutmu Sunoo berbohong pada bunda?!” Bundanya bertanya dengan keras. Jungwon pun refleks menggelengkan kepala karena takut. Di ranjang sana, Sunoo semakin puas melihatnya.

“Angkat kepala!”

Jungwon mengangkat kepala, dan ...

PLAK!

PLAK!

Sang bunda menampar kedua pipinya secara bergantian. Jungwon pun kembali menahan rasa sakitnya. Mata dia memanas karena begitu menyakitkan. Namun, dia tak berani melawan; tak pernah ada niatan untuk melawan sang bunda.

[✓] FALL WINDSWhere stories live. Discover now