FALL WINDS | 32

2.3K 522 282
                                    

“Bunda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Bunda.”

Heeyoung yang baru saja masuk rumah—karena baru kembali setelah mengantar Sunoo dan Jaeyoon ke sekolah—mengarahkan atensinya ke tangga begitu putra sulungnya memanggil. Terlihat Heeseung tengah menuruni anak tangga; berniat menghampiri. Putra sulungnya itu sudah memakai pakaian rapi, siap untuk pergi bekerja di perusahaan keluarga mereka.

“Ada apa?” tanya Heeyoung begitu Heeseung tiba di hadapannya.

“Bunda, bisa tidak, sedikit saja memikirkan Jungwon? Aku tidak suka, ya, bunda bersikap tak baik terus padanya. Kemarin dia sakit, tapi bunda menyuruhnya melakukan pekerjaan rumah. Bunda tidak harus seperti itu hanya karena tak suka padanya,” jelas Heeseung.

“Bagaimana kau tahu? Anak itu yang memberitahu?” terka Heeyoung.

“Tidak. Dia tak mungkin memberitahukan perlakuan buruk bunda padaku.”

Heeyoung merotasikan bola mata; jengah. “Bunda tak mau membicarakan anak itu. Cepatlah pergi bekerja. Jangan terus memikirkannya.” Setelah berkata demikian, dia pergi menuju kamarnya.

Heeseung mengembuskan napas. Sulit rasanya membuat sang bunda merubah sikap. Jujur saja, dia kasian pada Jungwon. Adiknya itu sangat menyayangi sang bunda, tapi balasan yang didapatnya bukankah kasih sayang juga.

“Tak ada gunanya bicara seperti itu pada bunda. Dia hanya akan mendengarkan apa yang dikatakan Sunoo saja,” celetuk Sunghoon dari anak tangga bawah. Atensinya mengarah ke pintu kamar sang bunda yang letaknya tak jauh dari tangga. Hari ini, dia masih belum sekolah setelah mendapat skorsing.

Sunghoon-ah, kenapa bicara seperti itu?” tanya Heeseung setelah berbalik badan.

“Kenapa? Bukankah yang kukatakan benar? Bunda hanya akan mendengarkan Sunoo, si anak kesayangannya. Memangnya hyung tak menyadari itu?”

Heeseung terdiam. Sesaat kemudian Sunghoon berbalik dan melangkah menaiki tangga. Heeseung memperhatikan adiknya itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Dia tahu betul alasan kenapa Sunghoon bicara seperti barusan.

Semenjak ayahnya pergi, keluarga mereka jadi semakin tidak baik-baik saja. Sang bunda hanya memperhatikan serta memperdulikan Sunoo, sedangkan anaknya yang lain dia abaikan.

• • •

Jungwon menghampiri Hansung yang tadi memanggilnya. Anak nakal itu sudah kembali sekolah karena lukanya telah membaik meski tak sepenuhnya. Takut mendapat kekerasan, Jungwon pun menghampiri dengan kepala yang sedikit ditundukkan. Dalam hati, dia berharap Hansung tak akan berbuat sesuatu padanya.

“Belikan aku makanan. Kuberi waktu 15 menit. Lebih dari itu, lihat saja,” kata Hansung, lalu melemparkan beberapa lembar uang pada Jungwon. “Beli apa saja hingga uangnya habis,” tambahnya kemudian. Jungwon mengangguk dan segera memungut uang yang tadi dilemparkan Hansung padanya.

[✓] FALL WINDSWhere stories live. Discover now