60. MAKAN BERSAMA

992 155 45
                                    

•••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

•••

Ecan merasakan ada yang aneh dengan mobilnya. Badannya tersentak-sentak ke depan hingga laju mobilnya berkurang. Beruntung ia sempat menepikan mobilnya ke samping jalanan.

"Lah-lah. Mobil gue kenapa nih."

Ecan segera turun dari mobilnya untuk memeriksa bagian ban. Ternyata benar dugaannya, ban mobil belakangnya kempis atau bisa jadi bocor.

"Yaelah tong ... kenapa pakek bocor sih lu."

"Ck, mana ban serep kagak ada."

"Telepon montir kali, ya."

Ecan menghubungi montir untuk datang ke tempat ia berada. Usai itu, Ecan memutuskan untuk menunggu dalam mobilnya. Namun, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di belakang mobilnya.

"Kenapa mobil lo, Can?"

Ternyata Sugi sang pemilik mobil itu. Ecan pikir beberapa preman yang ingin merampoknya.

"Bocor, Bang."

"Bannya?"

"Ya kan cuma ban yang biasanya bocor."

Sugi terkekeh. Ia mendekati Ecan untuk melihat ban yang bocor itu.

"Ganti aja, gue bisa kok."

"Nggak usah, Bang Sugi. Gue udah terlanjur panggil montir terdekat. Sebentar lagi sampai."

"Oh. Oke."

Tiba-tiba terdengar bunyi perut Ecan yang sedang dilanda kelaparan. Niatnya sepulang kuliah langsung mampir ke warung makan, batal karena insiden ban bocor itu.

"Laper lo?"

"Kagak. Biasa aja, Bang."

"Tapi gue denger. Makan sama gue, gue juga mau makan."

"Mobil gue gimana?"

"Udah tinggal aja mobil lo. Tuh montirnya udah datang. Ntar gue antar lagi ke sini," kata Sugi.

"Y-yaudah kalau gitu gue bayar montirnya dulu," sahut Ecan mendekati montir itu.

Sugi tersenyum seraya berbalik menuju mobilnya. Sugi tak menyangka kesempatan kali ini berpihak padanya. Sudah lama ia menunggu moment seperti ini terjadi. Ecan membuka pintu mobil dan duduk di samping Sugi. Sugi pun menjalankan mobilnya.

Di perjalanan mereka hanya diam. Ecan merasakan kecanggungan sedari tadi karena Sugi tak satu frekuensi dengannya. Kalau saja ia bersama Fiko sekarang, mungkin 1000 kata sudah tembus ia ucapkan.

"Lo nggak bareng Fiko?" tanya Sugi.

"Kagak. Fiko bareng sama Vioner mau beli buku."

"Oh ...."

Hening lagi. Ecan menatap keluar jendela. Ada beberapa warung makan atau resto yang telah Sugi lewati. Sebenarnya Sugi mau makan di mana? Bahkan warung nasi pecel langganan Ecan telah terlewati.

BROTHER [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora