5. TENTANG ANDRO

1.4K 229 22
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Andro Pratama adalah sosok pria berusia 45 tahun yang menduda semenjak ia menggugat cerai istrinya yang kedapatan selingkuh. Andro sosok pengusaha kaya raya yang mempunyai perusahaan tak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga. Seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Rumah singgah yang didiami oleh anak-anak angkat Andro adalah rumah bekas kediamannya bersama sang Istri. Rumah itu mempunyai banyak kenangan, hingga Andro mencoba menghapus kenangan itu dengan menghadirkan mereka-mereka yang butuh tempat tinggal. Andro juga ingin membantu dan merengkuh para pemuda yang merasa gagal, punya masalah hidup yang besar, dan tak memiliki keluarga. Cita-cita Andro sebelum menikah adalah memiliki anak laki-laki yang akan meneruskan perusahaannya. Namun sayang, ia bercerai sebelum memiliki anak yang ia dambakan. Oleh sebab itu, Andro mengangkat mereka-mereka yang ia tampung di rumahnya, menjadi anak baginya. Kelak Andro akan memilih satu dari mereka yang akan memimpin perusahaannya.

Saat ini Andro sedang dalam perjalanan pulang ke Apartemen pribadinya. Tak sengaja Andro melihat jembatan dua hari yang lalu menjadi tempat pertemuannya dengan Vioner. Andro jadi ingin melihat keadaan anak itu.

"Bima, tolong antarkan saya ke rumah singgah."

"Baik, Pak."

Entahlah, menurut Andro dari enam pemuda yang ia angkat menjadi anak, hanya Vioner yang terlihat mempunyai masalah yang sangat berat. Akan sangat sulit untuk meluluhkan hati anak itu. Apalagi mengetahui Vioner tak juga bicara pada siapapun, atas laporan Jion sebagai tertua di rumah singgah.

Mobil Andro memasuki halaman rumah singgah. Kebetulan Jirham dan Sugi keluar dari rumah hendak mengunjungi kafe mereka. Andro keluar dari mobil, kedua pemuda itu menghampiri sosok ayah angkat mereka.

"Sore, Yah."

"Sore juga, Sugi. Kalian mau ke mana barengan?" tanya Andro.

"Nggak, Om. Kami nggak barengan. Bang Sugi katanya nggak sudi nganter saya ke kampus. Padahal ada tugas di sana," ujar Jirham.

"Apaan sih tuh mulut. Nggak ada, Yah. Dia cuma ngada-ngada aja. Bilang ada tugas, tau-taunya kelayapan."

"Beneran, Bang."

"Sudah-sudah. Terserah kalian mau ke mana. Sugi kalau mau ke kafe, silakan. Jirham, silakan kerjain tugas. Tapi ingat, pulang ke rumah harus di bawah jam 9 malam. Lewat jam 9, rumah dikunci. Karena Ayah bakal nginap malam ini," ucap Andro menyudahi obrolan singkat mereka. Beliau lebih memilih meneruskan langkah masuk ke dalam rumah.

Ku berlari

Kau terdiam

Ku menangis

Kau tersenyum

Ku berduka

Kau bahagia

BROTHER [COMPLETED]Where stories live. Discover now