Sweet Scandal - Part 61

1.4K 278 11
                                    

Happy reading semuanya.

🍁🍁🍁

Jovanka sedang mengurut kaki Athena yang membengkak saat pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Daxter di sana. Di tangan kanan laki-laki itu ada iPadnya sedangkan di tangan kirinya ada jus apel pesanan Athena.

"Wohoho... xiexie, Gege. (Makasih, Bang)" kata Athena sambil meneguk jusnya. Daxter pun hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku Athena. "Gue mau iga bakar saus madu." lanjutnya yang membuat Daxter melotot.

"Nggak..."

"Daxter!" peringat Jovanka yang membuat tubuh Daxter meluruh terduduk di lantai macam anak kecil yang ngambek.

"Kan kamu nih, By, yang minta bantuan nih setan. Kenapa jadi aku yang menderita?" kata Daxter merengek.

"Karena kamu calon suami aku," kata Jovanka enteng sebelum memijat kaki Athena yang lain. "Kamu beneran nggak mau beliin Athena iga bakar saus madu?" lanjutnya yang membuat bibir Daxter mengerucut.

"Pergi beli nih aku! Puas kamu!" kata Daxter sambil lalu setelah menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Bagaimana tidak kesal, setelah catwalk yang tidak sampai lima menit itu, Athena mengeluh kakinya sakit karena memakai high heels terlalu lama. Akibatnya Daxter harus menggendong adik laknatnya itu dari backstage sampai mobil.

Sesampainya di apartemen, Athena merengek meminta dipijat kakinya dan tentu saja Jovanka yang melakukannya. Tidak berhenti di situ, Athena meminta dibuatkan nasi goreng. Tentu saja korbannya adalah dirinya sebagai pihak yang sedang menganggur.

Setelah nasi goreng terbitlah jus apel. Mengesalkannya lagi, Athena meminta jus yang langsung dibuat menggunakan apel segar dan tentu saja menggunakan kedua tangan seorang Daxter. Daxter ingin menolak, namun pelototan Jovanka benar-benar membuatnya kicep.

Dan sekarang Athena meminta iga bakar saus madu kawan-kawan. Di mana dia harus mencari makanan itu di saat Daxter saja belum pernah datang berkunjung ke Paris. Meskipun kota itu adalah salah satu kota yang sangat ingin ia kunjungi sejak lama, kesibukannya membuat Daxter tidak bisa pergi berlibur.

"Setelah ini jangan minta yang aneh-aneh ya?! Kasihan Daxter." kata Jovanka setelah menyelesaikan tugas negara pertamanya. Memijat kaki calon adik iparnya.

"Enak tahu, Kak, ngerjain si Abang." kata Athena sebelum membuka mulutnya agar Jovanka bisa menyuapinya buah mangga yang barusaja dikupas oleh wanita tiga-puluh tahun itu.

Kapan lagi kan bisa bersikap bossy kepada seorang Jovanka Alixie?!

"Kalau mau apa-apa bilang aja ke aku, jangan Daxter." kata Jovanka yang membuat Athena mendengus kesal.

"Aelah susah nih kalau bucin begini!"

🍁🍁🍁

"Hi, Alixie," Jovanka menoleh saat mendengar ada orang yang memanggilnya. Wanita itu mengerutkan kening saat menemukan seorang gadis yang tidak dikenalnya berada di dalam apartemen miliknya.

"Who are you?"

"Elizabeth Martinelli." katanya dengan dingin yang membuat Jovanka mendesah kesal.

"Ada apa dengan Daxter?! Kenapa kalian semua datang menemuiku?!" kesal Jovanka setelah mematikan kompornya. Dia sedang memasak spaghetti saat gadis Martinelli itu datang.

Elizabeth berjalan maju dengan tatapan tajam seperti hiu yang sedang mengintai mangsanya. Bukannya takut, Jovanka malah mengangkat dagunya tinggi-tinggi. Setelah mengenal Juliet, Jovanka jadi tahu jika para wanita Martinelli lebih suka musuh yang tangguh.

Elizabeth tersenyum sinis sebelum mencengkram rahang Jovanka hingga wanita tiga-puluh tahun itu meringis kesakitan. Sepertinya Elizabeth Martinelli tidak mudah diluluhkan seperti Juliet Martinelli.

"Aku calon istri Daxter! Lepaskan!" teriak Jovanka seraya mencengkram pergelangan tangan Elizabeth, namun tangan gadis itu tetap kokoh di tempatnya.

"Masih calon, Nona Alixie. Dan lagipula, Daxter yang takut kepadaku, bukan aku!" kata Elizabeth sambil melepaskan cengkraman tangannya hingga wajah Jovanka terlempar ke samping.

"Elizabeth!" Daxter tiba-tiba datang dan memeluk sang kekasih. "Apa yang kau lakukan kepada Jovanka?! Kau ingin mati, hah?!" teriak Daxter yang membuat Elizabeth terkekeh sinis.

"Aku hanya menyapa calon adik iparku, Daxter sayang." kata Elizabeth setelah melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kau menyakiti..."

"Kau pasti tahu bagaimana cara Martinelli menyambut anggota baru." potong Elizabeth sambil memainkan kukunya. Sama sekali tak terusik dengan nada bicara Daxter yang penuh amarah.

"Dia bukan anggota..."

"Ya ya ya. Keluarga! Puas kau!" sekali lagi Elizabeth memotong dengan nada kesal.

Sepertinya Daxter sudah sangat tergila-gila dengan Jovanka hingga laki-laki itu berani melawannya. Oh, adik kecilnya yang sudah tumbuh dewasa. Ya, meskipun Daxter lebih tua setahun darinya, Daxter tetaplah adik kecilnya yang manis.

"By the way, Alixie," Elizabeth mendekatkan wajahnya kepada Jovanka yang membuat wanita itu mengeratkan genggamannya di lengan sang kekasih.

"Aku akan membuat Delia membusuk di dalam penjara. Aku harap kau akan senang membaca berita yang aku buat. Hitung-hitung sebagai hadiah pernikahan untuk kalian. Aku pergi dulu, Daxter. Happy wedding, Sayang." kata Elizabeth sebelum berlalu meninggalkan Jovanka yang melongo di tempat.

"Apa maksud gadis Martinelli itu?"

"Jika Eliza sudah berkata 'Membuat Delia membusuk di dalam penjara', maka artinya itu benar-benar membusuk." kata Daxter yang membuat Jovanka menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Jangan bercanda!" geram Jovanka.

"Aku sudah mengenal Eliza sejak kecil. Apa yang dia katakan pastilah apa yang akan dia lakukan. Di antara kedua wanita Martinelli, Elizabeth lebih berbahaya daripada Juliet. Oleh karena itu, Eliza memegang kendali atas tanah Afrika, sedangkan Juliet hanya Inggris." jelasnya yang membuat Jovanka berdecak kesal.

"Kenapa keluarga kamu gila semua?!"

"Karena mereka Martinelli."

"Termasuk kamu! Kamu juga gila!" kata Jovanka sebelum pergi meninggalkan dapurnya.

"Lah, kok aku dibawa-bawa?!"

🍁🍁🍁

Much love💚
Jiwoo Lee👰🏻‍♀️
19 September 2022🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now