Sweet Scandal✔

Sweet Scandal - Part 4

Happy reading semuanya🥰

🤍🤍🤍

🤍🤍🤍

Jovanka membuka pintu ruangan Yasmine dengan seenaknya, membuat wanita yang sedang bermain dengan putranya itu menoleh menatapnya.

"What happened, Van?" Yasmine bertanya saat Brishen, putranya sudah berlari ke dalam pelukan Jovanka. Brishen memang sangat menyukai Jovanka padahal mereka baru bertemu beberapa kali saja.

"Resepsionis kamu tuh kurang ajar banget! Bikin aku badmood tahu nggak?!" kata Jovanka sambil tersenyum kepada Brishen.

Yasmine tertawa saat melihat Jovanka tersenyum ke arah putranya padahal nada bicaranya sangat ketara jika wanita itu sedang marah besar. Jovanka memang sangat jago menyembunyikan perasaannya.

"I'll fire her, Van, calm down" Yasmine masih dengan sisa-sisa tawanya mencoba menyuguhkan rose tea kesukaan sahabatnya itu. Biasanya rose tea sangat ampuh memperbaiki mood dari seorang Jovanka Alixie.

"Oh, Baby, you grew up so well" kata Jovanka sambil menciumi pipi gembil Brishen yang membuat balita itu tertawa kegelian. "Oh, I wanna have a little baby like you" lanjutnya yang membuat Yasmine tertawa sangat keras hingga Brishen menatap Ibunya bertanya-tanya. Jovanka menoleh dan menatap Yasmine dengan tatapan kesal.

"Kamu mau punya baby?! Jovanka-Jovanka, bahkan aku tahu kamu masih jomblo sejak lahir" kata Yasmine seraya meletakkan secangkir rose tea di hadapan Jovanka. "Kalau mau punya baby, please, married first, jangan make a baby first hahaha..." lanjutnya yang membuat Jovanka melempar Yasmine dengan tas yang dibawanya.

"Ada Baby Bi di sini, mulutnya dijaga" kesal Jovanka karena Yasmine tidak pernah bisa menjaga kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Kalau kata Gilang -suami Yasmine-, wanita itu selalu berbicara dulu baru berfikir, bukan berfikir dulu baru berbicara. Terkadang itulah yang membuat Jovanka ingin tukar tambah teman.

"Baby, do you understand what Mama said?" tanya Yasmine kepada Brishen yang hanya mendapatkan tawa dari anak itu. "See?! Baby Bi juga nggak paham kok" lanjutnya yang membuat Jovanka menepuk dahinya kesal.

"Mbak Yasmine, aku mau bicara sama Mbak!" pintu ruangan Yasmine kembali terbuka dan muncul-lah laki-laki yang tadi menumpahkan kopi ke pakaiannya yang tak lain dan tak bukan adalah Daxter Nugraha.

Yasmine berjalan cepat ke arah Daxter dan memukul bokongnya, suatu hal yang selalu Yasmine lakukan saat kesal kepada Daxter. "Mbak lagi ada tamu, yang sopan! Kebiasaan!" kesal Yasmine yang sama sekali tak diindahkah oleh Daxter.

"Lagian Mbak ini gimana sih?! Udah tahu aku nggak suka sama semua hal yang berhubungan sama Delia, tapi Mbak malah setuju aja aku adu acting sama dia. Terus sekarang katanya dia masuk agensi kita. Maunya Mbak Yasmine itu loh apa?!" Daxter nyerocos begitu saja tanpa menyadari kehadiran Jovanka.

"Untuk masalah kontrak acting itu, Mbak udah bicarakan sama Albion dan yang lain, mereka sangat mendukung kamu untuk ikut andil di dalamnya. Ingat Daxter, kamu butuh hal yang baru untuk bertahan di dunia entertainment yang kejam ini"

"Mbak sama sekali nggak meragukan kemampuan kamu dalam bidang modeling, tapi pemirsa di luar sana butuh suatu hal yang baru dari kamu" Yasmine menarik Daxter untuk duduk di sebelah Jovanka.

"Mbak sudah anggap kamu sebagai adik Mbak sendiri begitu juga dengan Albion, nggak mungkin Mbak mau bikin kamu sedih. Kami ambil keputusan ini juga berat, tapi Mbak rasa kamu sangat profesional. Jadi Mbak harap kamu turuti kata-kata Mbak dan Albion karena kami melakukan semua ini karena kami sayang sama kamu" lanjutnya yang membuat Daxter menggeram sambil menutup wajahnya.

"Kalau untuk masalah Delia masuk Logan Modeling, dia memang mengajukan diri untuk menjadi salah satu bagian dari kita. Tapi Mbak tahu kamu nggak akan senang jadi Mbak menolak Delia" Daxter mendongak menatap Yasmine dengan senyum lebar. Dia pikir yang satu itu sebuah fakta, ternyata sebuah kebohongan.

"Cih, padahal Delia lagi naik daun. Kalau dia jadi model di sini Mbak bisa untung besar. Gara-gara kamu nih Mbak jadi kehilangan berlian!" lanjut Yasmine yang membuat Daxter melotot sedangkan Jovanka sudah terkekeh melihat wajah masam Daxter.

Daxter segera menoleh dan terpaku menatap wajah Jovanka yang sangat cantik sedang tersenyum. Wajahnya putih pucat dengan makeup tipis, Daxter tahu itu karena frecklesnya masih terlihat sedikit di bagian hidung. Mata hazelnya bersinar sangat terang karena bahagia, pancarannya sangat tidak bisa berbohong.

Alisnya berwarna coklat alami tanpa pensil alis, warna yang senada dengan rambutnya yang terurai indah. Bulu matanya sangat lentik meskipun tanpa maskara yang membantunya. Hidungnya mancung dengan bibir penuh yang dipoles lipstick berwarna nude.

Sempurna!

Wanita itu sangat sempurna di mata Daxter. Lalu lihatlah kulitnya yang juga putih pucat sama seperti kulit wajahnya. Hal itu menunjukkan jika dia memang berkulit putih, bukan putih karena makeup di wajah saja.

Dan tubuhnya yang indah dengan tonjolan di beberapa bagian yang sangat pas untuk dilihat. Benar-benar cantik dan memukau tiada celanya. Tanpa sadar Daxter sudah melongo di tempatnya.

"Sorry, Sir. Tolong matanya dijaga" kata Jovanka dengan ketus yang membuat Daxter terasadar dari lamunannya.

"Mbak, dia..."

"Dia sahabat Mbak Yasmine, namanya Jovanka. Beberapa bulan kedepan kamu yang akan menjadi brand ambassador produknya Jovanka di Indonesia" kata Yasmine yang membuat keduanya melotot.

"Kita belum..."

"Van, trust me, he's the best for your brand" kata Yasmine memotong ucapan Jovanka.

"But he has a bad attitude" kata Jovanka yang membuat Daxter menoleh sekali lagi dengan pandangan tak percaya.

"Hah? Apa lo bilang tadi? I have a bad attitude? Really?! Lo bahkan baru pertama kali ketemu gue, Dedek gemes!"

🤍🤍🤍

See you soon.

Much love💚
Lee Jiwoo👰🏻‍♀️
17 Oktober 2021🌱