Sweet Scandal - Part 56

1.7K 283 11
                                    

Happy reading semuanya.

🍁🍁🍁

Daxter menuruni tangga yang membawanya menuju bagian bawa Tongkonan. Di sana dia melihat kekasihnya yang sedang nampak serius mendesain pakaian yang akan dipamerkan di Paris Fashion Week beberapa bulan lagi. Dengan penerangan yang seadanya, wanita itu nampak sangat mempesona di matanya.

"Nggak dingin?" ujarnya yang membuat Jovanka mendongak. Jovanka melemparkan senyum kecil sebelum menutup iPadnya dan bangkit dari posisinya.

"Dingin," kata Jovanka yang membuat Daxter terkekeh. Laki-laki itu langsung membuka jaket dan menyampirkannya di bahu Jovanka. Setelah itu Daxter menarik Jovanka untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Kenapa belum tidur? Kan besok kamu shooting pagi buat kejar sunrise?!" tanya Jovanka sambil mendongak menatap Daxter yang jauh lebih tinggi darinya.

"Kamu nggak ada di samping aku, gimana aku bisa tidur?" jawab Daxter yang membuat Jovanka tersenyum malu-malu. Daxter yang gemas pun langsung menarik wajah Jovanka untuk mencium bibir manis wanitanya.

Setelah cukup lama berciuman, Daxter pun menarik bibirnya menjauh. "Jo, I know that I'm not perfect, but I do know that I'll always love you." katanya sambil menyeka sudut bibir Jovanka yang memiliki jejak saliva mereka.

"Me too. I love you, only you, and will only ever be you, Daxter." balas Jovanka sebelum melingkarkan tangannya ke tengkuk Daxter dan kembali mendaratkan bibirnya ke bibir lelakinya.

"How do you feel, By?" tanya Daxter setelah Jovanka melepaskan ciuman mereka, namun tangan wanita itu tetap bertengger di tengkuknya.

"Tentang?"

"Tingkah laku Delia. Seharian ini kamu kelihatan badmood karena dia." kata Daxter sambil merapikan rambut Jovanka yang tertiup angin. Laki-laki itu juga mengeratkan dekapannya di pinggang Jovanka saat angin malam yang dingin kembali berhembus.

"Aku cuma nggak habis pikir kalau wanita seperti Delia benar-benar ada di dunia ini. I mean, I think a drama queen like her only lives in movies." kata Jovanka yang berhasil membuat keduanya tertawa.

"For your information, dia dulu nggak semenyebalkan ini. Ya, dia memang orangnya kepo dan suka ikut campur, tapi nggak separah sekarang." Jovanka terkekeh kecil sebelum menatap Daxter dalam-dalam.

"So, why did you guys break up?"

"Aku juga nggak terlalu ingat apa yang sebenarnya terjadi di antara aku dan Delia. Yang aku ingat cuma tiba-tiba kita ketemu dan memutuskan untuk berpisah. Cuma itu." kata Daxter yang mendapat anggukan dari Jovanka.

"Oh ya, gimana perasaan kamu saat tahu aku jadian sama Delia?" tanya Daxter tiba-tiba yang berhasil membuat senyum Jovanka menyurut. Dengan cemberut Jovanka memukul dada Daxter beberapa kali.

"Waktu itu aku tahu dari Dirly. Dia kasih tahu aku semuanya, tentang siapa itu Delia, bagaimana kamu sangat mencintai dia karena Delia adalah first love kamu," Jovanka bercerita dengan berapi-api.

"For the first time I felt a broken heart. I mean the real heartbroken." katanya lagi yang bukannya membuat Daxter merasa bersalah, laki-laki itu malah geli sendiri membayangkan Jovanka yang biasanya sangat cuek dan dingin merasakan cemburu kepadanya.

"Did you cry then?"

"I did!" jawab Jovanka cepat yang langsung membuat Daxter terbahak. Karena kesal, Jovanka pun menarik rambut bagian belakang Daxter hingga laki-laki itu semakin terbahak.

"Hari itu adalah hari yang paling bersejarah untuk aku, di mana untuk pertama kalinya aku menangisi seorang laki-laki di luar keluargaku. Selama aku mencintai kamu dalam diam, aku nggak pernah menangis karena aku selalu meyakinkan diri aku kalau memang kita nggak akan pernah mungkin."

"Kenapa begitu?"

"Banyak alasan yang selalu aku katakan kepada diriku sendiri kalau kamu memang diciptakan Tuhan bukan untuk aku miliki," jawabnya sambil melepaskan pelukan Daxter dan kembali mendudukkan dirinya di tempat semula. Daxter pun mengikuti untuk duduk di sebelah Jovanka.

"Alasan paling atas adalah karena usia kita. Aku lebih tua tujuh tahun dari kamu. Menurut kamu, apa aku bisa berpikir kalau hubungan kita akan mungkin? Tentu saja tidak! Kamu masih terlalu muda untuk aku yang terlalu tua. Terkadang aku sampai bertanya kepada Tuhan, kenapa Tuhan menciptakan aku terlalu cepat?"

"Lalu karena kamu terlalu menakjubkan untuk aku yang biasa." kata Jovanka sambil menoleh menatap Daxter dengan senyum termanis yang pernah disaksikan Daxter dari wanita terkasihnya itu.

"Aku? Menakjubkan? Nggak salah?"

"Ya. Seperti yang pernah aku katakan, kamu adalah bayi termanis yang pernah aku temui. Dan aku sudah mencintai kamu bahkan sejak kamu belum bisa melihat indahnya dunia ini. Kemudian aku melihat kamu tumbuh menjadi laki-laki yang menyenangkan, ramah, murah senyum, punya banyak teman, dan suka menolong. Kamu membuat aku sangat terkesan,"

"Kemudian aku mendengar jika kamu mulai berkarir di dunia entertainment. Beberapa bulan setelah itu aku mendapat kiriman majalah dari Dirly yang mengatakan jika kamu adalah model pendatang baru yang merupakan masa depan dari dunia permodelan di Indonesia. Untuk pertama kalinya aku merasa rendah diri dan merasa semakin nggak pantas untuk bersanding sama kamu, Daxter,"

"Sejak saat itu, semua tentang kamu terasa sangat menakjubkan untuk aku. Bahkan saat Dirly mulai memberikan restu untuk aku mengejar kamu, aku selalu merasa rendah diri karena memang kamu semenakjubkan itu di mata aku," katanya yang membuat Daxter tercekat.

"Tapi ada saat di mana aku memberanikan diri untuk berkata jika aku cukup pantas untuk kamu. Dan akhirnya aku memilih untuk pulang ke Indonesia, untuk mengejar kamu. Sebuah keputusan yang selamanya akan selalu aku syukuri." kata Jovanka setelah menyandarkan kepalanya di bahu lebar Daxter. Daxter pun mengulurkan tangannya untuk merangkul sang kekasih.

"If that time your choice is not to back to Indonesia, I think a part of me will always be waiting for you, Jo." kata Daxter sambil menatap Jovanka dalam.

"Kenapa begitu?"

"Cause we are a destiny." kata Daxter yang membuat keduanya saling melempar senyum manis.

"Oh ya?!" kekeh Jovanka.

"Ya. Pada akhirnya kita akan bersama. Apapun yang terjadi, aku akan menjadi milik kamu dan kamu akan menjadi milik aku." katanya sebelum mendaratkan kecupan di kening Jovanka.

"Jovanka Nugraha,"

"Heum?"

"Thank you for loving me."

🍁🍁🍁

See you soon.

Much love💚
oktyeffendy👰🏻‍♀️
13 Agustus 2022🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now