Sweet Scandal - Part 52

1.6K 279 19
                                    

Hallo semuanya.

Part ini adalah sedikit intermezzo supaya cerita ini nyambung ke cerita Athena. Biar kalian kepo gitu tentang cerita Athena-Aldebaran dan keluarga kerajaan hehehe...

Selain itu, part ini aku buat soalnya aku mau mengingat gimana dulu Arini dijaga sekali sama Alvino dan Andine. Aku memang suka yang sibling goals gitu. Mohon dimaklumi.

So, happy reading semuanya.

🍁🍁🍁

Daxter nampak sedang tengkurap di atas ranjangnya saat Athena masuk ke dalam kamar laki-laki itu. Daxter hanya menoleh sekilas untuk melihat siapakah yang berani masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Nggak ada yang berubah dari kamar ini," kata Athena sambil meletakkan tas ranselnya di sofa panjang yang ada di sudut ruangan. "Malam ini gue tidur di sini." lanjutnya yang membuat Daxter berdecak.

"Kita udah dewasa, nggak boleh tidur sekamar. Nanti kalau gue khilaf bisa-bisa langsung dikirim ke neraka gue sama Mama." kata Daxter cuek. Athena yang mendengar perkataan ngawur Daxter pun langsung menoyor kepala Abangnya itu.

"Mulut lo suka nggak ada akhlak ye, Bang." kata Athena sebelum meloncat menaiki punggung Daxter hingga laki-laki itu mengaduh kesakitan.

"WOI!!! LO MAU BIKIN TULANG RUSUK GUE PATAH YA?! DASAR ANAK SETAN!" teriak Daxter yang diacuhkan oleh Athena. Gadis dua-puluh tahun itu malah sibuk melepas kaos kakinya dan membuangnya sembarangan.

"Kalau gue anak setan, maka lo adalah Abangnya anak setan alias setan dewasa." kata Athena yang sudah merebahkan tubuhnya di atas punggung Daxter. Daxter pun hanya bisa menghela nafas, ini adalah hal yang selalu Athena lakukan saat ingin curhat dengannya.

"Lo kenapa? Ada masalah?" tanya Daxter membiarkan Athena rebahan di punggungnya meskipun gadis itu sudah tidak kecil lagi dan tentu saja sangat berat. Sekarang saja Daxter sedang menahan sesak di dadanya.

"Gue baik."

"Halah! Dari orok gue ini yang ngerawat lo, Dek. Gue tahu waktu lo lagi sedih, waktu lo lagi bahagia. Bahkan gue tahu kalau sekarang lo lagi nahan boker." katanya yang membuat Athena memukul pantatnya.

"Ngomong-ngomong soal boker, gue mau ke kamar mandi dulu." kata Athena sebelum meloncat dari atas punggungnya dan kabur ke kamar mandi. Daxter yang melihatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Sekitar lima belas menit setelah itu, Athena baru nampak keluar dari kamar mandi sambil mengelus perutnya yang isinya sudah dikeluarkan. Gadis itu memang sangat lama jika di kamar mandi, terutama saat buang air besar.

Pernah sekali saat mereka main ke kebun binatang, Athena mengaduh sakit perut dan ingin buang air besar. Tentu saja sebagai Kakak yang baik, Daxter-lah yang menemani Athena ke toilet umum. Namun siapa sangka, gadis yang saat itu baru berusia sepuluh tahun itu menghabiskan waktu hampir setengah jam di dalam toilet.

Karena terlalu lama berada di dalam toilet, Daxter sampai berpikir jika Athena pingsan di dalam sana. Anak laki-laki yang saat itu berusia tiga belas tahun itu pun memanggil Papa, Mama, dan Abang-nya dengan panik.

Arini yang dasarnya memang panikan langsung menggedor pintu toilet yang kemudian membuat Athena membuka pintu kamar mandi sambil bersungut-sungut kesal. Pasalnya perutnya masih sakit dan Mama-nya berteriak mengganggu konsentrasinya dalam mengedan.

"Jadi lo kenapa?" tanya Daxter setelah Athena merebahkan tubuhnya. Bukan di atas ranjang kawan-kawan, tapi di lantai kayu berlapis permadani berwarna cokelat.

"Gue takut nikah, Bang," kata Athena dengan wajah memelas.

"Gue tuh masih suci, masih bersih bening seperti tanpa kaca. Lah, ngapa gue jadi ngiklan." lanjutnya yang membuat Daxter mendengus. Gadis itu memang tidak pernah bisa serius. Ingin Daxter getok kepala adiknya itu menggunakan remote AC.

"Halah sok-sokan polos doang lo, Dek. Padahal kalau ngomongin yang delapan-belas plus-plus sama gue, lo udah khatam banget kayaknya." kata Daxter setelah ikut merebahkan tubuhnya di lantai.

"Kalau teori mah gue udah khatam, orang tiap hari bahasan gue sama Mike, Lili, sama Yuchun itu-itu aja. Tapi asli masalah praktek gue nol besar." katanya yang diangguki oleh Daxter.

Adiknya yang paling blangsak ini memang terlihat urakan, tapi urusan begituan mah nol besar. Berpegangan tangan dengan lawan jenis saja Athena tidak pernah, katanya geli sendiri membayangkannya.

Alasannya klasik. Takut dicoret Mama dari kartu keluarga kalau sampai bunting nggak ada Bapak-nya.

"Bawa santai ajalah, si pangeran antah-berantah itu juga belum tentu mau sama lo." kata Daxter yang berhasil membuat Athena menendangnya hingga tubuh laki-laki itu masuk ke dalam kolong tempat tidur.

"Ya bagus sih kalau dia nggak doyan sama gue, tapi nyelekit ya bahasa lo!" kesal Athena. "Sebenarnya gue santai sih, Bang. Banget malahan. Nggak gue pikir sama sekali bahkan," lanjutnya kembali memelas.

"Tapi semalam Tante Liana telepon gue. Sialan emang, gue jadi kepikiran!" kata Athena hampir berteriak frustasi.

"Kenapa?"

"Beliau ngomong panjang lebar lah pokoknya tentang tips and tricks jadi ratu yang baik. Tapi yang gue tangkap cuma beberapa hal yang menurut gue gila banget masak. Aish kalau gini gue mau mati aja dah." katanya sambil meremas rambutnya kesal.

"Apaan?"

"Pertama, gue cuma dikasih waktu dua tahun untuk bunting anak pertama. Lebih dari itu kalau gue nggak bisa kasih penerus, gue cuma akan jadi ratu boneka. Artinya status gue tetap akan jadi ratu tapi si Aldebaran sialan itu berhak nikah lagi untuk dapat penerus. Gila aja! Dikira gue kucing gitu sekali celup langsung tekdung!"

"Dan yang kedua, gue harus hafalin itu buku silsilah kerajaan, hafalin peraturan istana yang seabrek itu. Gue juga harus latihan senjata, berkuda, merangkai bunga, minum teh, terus apaan lagi dah gue lupa. Katanya supaya gue bisa menjadi ratu yang baik di masa depan,"

"Bodo amat sama semuanya ya! Siapa juga yang mau jadi Ratu Spanyol coba?! Mereka yang ngerekrut gue jadi menantu, kenapa jadi gue yang menderita?! Sialan!" cerocosnya yang membuat Daxter melotot.

"Lo harus banget bunting?"

"BANGKE?!" teriak Athena kesal.

"Dari sekian panjang-lebar-tinggi-nya omongan gue yang lo tangkap cuma masalah bunting?! Yang benar aja lo!!!" Athena masih berteriak kesal hingga Daxter harus menjauhkan dirinya dari adiknya yang sedang mengamuk itu.

"Bukan gitu, Dek!"

"Terus?!"

"Ya mana gue rela adik gue yang paling cakep ini dibikin bunting sama cowok nggak jelas?! Lo masih kecil! Nggak boleh mantap-mantap dulu!" kata Daxter penuh amarah.

"Nah itu lo paham. Belain gue dong depan Papa-Mama. Masak kata mereka gue akan bahagia kalau nikah sama si Aldebaran bedebah sialan de Leon itu!" kata Athena penuh harap. Matanya kini bahkan sudah berbinar meminta belas kasih.

"Kalau lawan Mama gue nggak berani hehehe..." kata Daxter dengan cengiran lebar. Tatapan penuh amarahnya sudah hilang tak bersisa.

"BANGKE, SIALAN!!! NGGAK ADA GUNANYA GUE CERITA SAMA LO!!!"

🍁🍁🍁

What do you thin about this part guys?

Jovanka-nya nggak muncul dulu ya, mau kasih Daxter-Athena moment lagi.

See you soon.

Much love💚
Effe👰🏻‍♀️
24 Juli 2022🌱

Sweet Scandal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang