Sweet Scandal - Part 34

1.7K 316 13
                                    

Happy reading semuanya.

🍁🍁🍁

Daxter berjalan santai menuju restoran sambil bersiul pelan. Dari kejauhan dia sudah bisa melihat kehadiran Jovanka yang sedang mengambil makanan dengan Yasmine dan si kecil Brishen. Dengan mata yang berbinar bahagia, Daxter pun mempercepat langkahnya untuk mendekati Jovanka.

"Morning, semuanya" baik Jovanka maupun Yasmine seketika memukul lengan Daxter yang sudah mengejutkan mereka. Untung saja piring yang sudah berisikan sarapan mereka masih utuh tanpa menyapa dinginnya lantai keramik itu.

Setelah itu Daxter langsung membawa Brishen untuk mencari tempat duduk disusul oleh Yasmine. Sedangkan Jovanka nampak masih mencari-cari makanan apa yang bisa dia makan untuk sarapan pagi ini.

Daxter benar-benar heran, bagaimana bisa tubuh sekecil Jovanka dimasuki banyak makanan dalam satu waktu?!

"Kamu nggak sarapan?" tanya Jovanka.

Daxter pun menoleh sambil masih sibuk menggoda Brishen yang memang sangat tidak akur dengannya. Kata bocah kecil itu, Daxter sangat menyebalkan dan seringkali mencuri perhatian Yasmine darinya.

"Belum lapar..."

"Tapi kamu harus tetap sarapan, Daxter" serobot Jovanka. "Aku ambilin makanannya" lanjutnya sebelum bangkit dari duduknya dan berlalu untuk mengambil makanan. Daxter mengerutkan dahinya, menatap perlakuan Jovanka yang sangat aneh pagi ini.

"Jo kenapa? Salah minum obat?" tanya Daxter kepada Yasmine.

"Dia ketus salah, dia baik juga salah. Maumu ituloh apa, Daxter?!" kesal Yasmine yang membuat Daxter hanya menyengir lebar.

"Bukan gitu, Mbak, aneh aja lihat Jovanka jadi lebih care sama aku. Tapi aku senang juga sih dia perhatian gitu" Daxter lalu mencondongkan tubuhnya untuk berbisik kepada Yasmine. "Padahal kemarin dia tahu tentang penyakit aku loh, Mbak Yas" dan ya tentu saja mata Yasmine langsung melotot tak percaya.

"Kok bisa? Vanka nggak ada cerita loh sama Mbak, Daxter?!" Yasmine terdengar bersungut-sungut kesal.

"Padahal Mas Al udah tahu" kata Daxter lirih dengan senyum kecil lalu menunduk.

"Semalam aku lihat Jovanka sendirian di pantai. Aku takut dia kenapa-napa sedangkan aku nggak bisa mendekati dia karena masalah itu. Jadi aku minta tolong Mas Albion untuk temenin dia dan jadi teman cerita untuk Jovanka"

"Beneran deh, Mbak, aku cemburu. Tapi aku juga nggak bisa egois yang bisa bikin Jo dalam bahaya" akunya lirih.

Yasmine tersenyum lembut. Daxter yang keras kepala dan egois bisa mengalah untuk kebaikan Jovanka. Jika begini Yasmine semakin yakin kalau Daxter benar-benar mencintai Jovanka dan dia rasa mereka memang sangat cocok untuk bersama.

"Daxter, Mbak senang kalau karena Jovanka kamu bisa menjadi laki-laki yang lebih baik lagi. Mbak kasih tahu ya, Jovanka sama sekali nggak menjauhi kamu meskipun tahu tentang penyakit kamu. Kamu tahu kan artinya? Dia mau menerima kamu, Daxter" kata Yasmine sambil menggenggam tangan Daxter erat.

"Makanan kesukaan kamu" sebuah piring terulur dengan banyak makanan di atasnya. Daxter cukup terkejut saat Jovanka tahu beberapa makanan favoritenya seperti risotto dan ossobuco.

"Thank you, Sayangku" Daxter tersenyum lebar sebelum mulai memakan sarapan yang disiapkan Jovanka untuknya.

Jika sudah begini alamat deh haluannya semakin menjadi-jadi tentang Jovanka yang akan menjadi istrinya!!!

"Oh, ya ada yang mau kita bicarakan sama kamu, Daxter" Yasmine membuka suaranya saat Daxter barusaja memasukkan suapan terakhir ke dalam mulutnya.

"Apaan, Mbak?"

"Nanti malam kita bicarakan, sekarang kamu siap-siap aja dulu buat shooting" Jovanka memotong sebelum Yasmine membuka mulutnya untuk menjelaskan.

"Nggak bisa kita bahas di sini, tempatnya terlalu ramai" kata Jovanka lagi saat Daxter menatapnya dengan tatapan protes. Laki-laki itu memang sangat tidak suka dibuat kepo.

🍁🍁🍁

Shooting hari kedua masih berjalan dengan baik. Daxter cukup puas saat menyadari jika Delia benar-benar sudah dibuat takut olehnya.

Seharian ini beberapa bodyguard juga Daxter kirim untuk menjaga Jovanka. Tentu saja secara rahasia. Wanita mandiri seperti Jovanka pasti sangat tidak menyukai idenya yang satu itu.

"Jika shooting kita selancar ini, kita bisa selesaikan dalam tiga hari saja. Besok malam mungkin kita sudah bisa kembali ke Jakarta" kata sang sutradara dengan bahagia karena shooting hari ini sudah selesai sebelum pukul sembilan malam.

Setelah itu Daxter memutuskan untuk pergi ke pondok bersama dengan Albion dan Jovanka. Dua orang itu memang selalu mengawasinya selama proses shooting berlangsung. Albion sebagai pihak yang memastikan agar dia tetap aman dan nyaman, sedangkan Jovanka tentu saja bertanggungjawab atas pakaian dan make-upnya.

"Jadi?" tanya Daxter kepo.

"Rencana kita ubah, Daxter" kata Albion yang membuat kening Daxter mengerut tak paham. "Jovanka akan muncul ke publik sebagai pacar lo" lanjutnya yang membuat mata Daxter melebar.

"Kenapa gitu, Mas?"

"Karena aku mau" Jovanka menjawab lebih dulu daripada Albion, yang membuat baik Albion maupun Yasmine menatap wanita itu tak paham. Bukan ini rencana yang sebenarnya sudah mereka bicarakan di belakang Daxter.

"Kamu kenapa?"

"Daxter, aku mau mencoba berhubungan sama kamu..."

"Jovanka!" Yasmine berteriak memotong ucapan sahabatnya. Namun nampaknya Daxter dan Jovanka hanya terfokus kepada satu sama lain.

"Jo..."

"Kamu bilang kita akan memulai semuanya bersama, kan, Daxter? Aku mau coba sama kamu, bukan cuma sandiwara, tapi aku mau hubungan yang nyata di antara kita. Aku mau memulai semuanya dari nol sama kamu, Daxter"

"Tapi kenapa tiba-tiba kamu mau?"

"Aku sudah bilang sebelumnya kalau hidup aku harus terus berlanjut. Aku udah tua, Daxter, waktunya aku untuk serius. Dan kamu adalah pilihan paling tepat buat aku. Kenapa begitu? Karena kamu mencintai aku dan aku tertarik sama kamu. Kamu laki-laki yang baik, dan keluarga kita saling menyukai" jelas Jovanka panjang lebar.

"Okay" ketiganya cukup terkejut mendengar jawaban Daxter yang sangat santai tanpa emosi di dalamnya.

"Jovanka, kalaupun rencana kamu bukan itu, aku bisa menerima semuanya karena kamu yang menawarkan hubungan ini. Jovanka, kalau memang harus berakhir dengan aku yang sakit hati, aku bisa menerimanya karena memang sejak awal, aku yang menarik kamu secara paksa untuk ikut di dalam hidup aku yang rumit ini" Daxter menghela nafasnya sebelum bangkit dari duduknya.

"Apapun yang kamu mau, Jovanka, aku akan menuruti semuanya" kata Daxter dengan senyum lembut miliknya.

"Tapi aku mohon, Jo, selalu di samping aku ya?!"

🍁🍁🍁

What do you think about this part?

Semoga suka ya.

See you soon.

Much love💚
李健吾👰🏻‍♀️
14 April 2022🌱

Sweet Scandal✔Where stories live. Discover now